bernasnews — Bulan Ramadan bagi umat muslim merupakan bulan istimewa, dalam bulan tersebut semua aktivitas mengandung nilai ibadah, kegiatan makan di pagi (Sahur) merupakan awal dari ibadah puasa, makan malam (buka puasa) adalah akhir dari puasa dalam satu hari dan jika di segerakan dalam berbuka juga menjadi afdolnya puasa.
Kegiatan membaca, apalagi membaca Alqur’an merupakan ibadah yang amalnya berlipat ganda, kegiatan tidur diwaktu puasapun bernilai ibadah, apalagi bekerja. Bulan puasa bagi umat muslim dapat dijadikan laboratorium kehidupan menuju kesuksesan masa depan dengan konsep trial and true.
Ramadan sebagai bulan laboratorium merupakan bulan untuk melakukan percobaan atas tindakan sadar tanpa pengawasan. Aktivitas bulan Ramadan yang dinamakan puasa merupakan tindakan sadar yang dilakukan tanpa adanya pengawasan eksternal, karena yang mengetahui apakah yang bersangkutan puasa atau tidak adalah hanya dirinya sendiri, Malaikat dan Allah SWT. Hal ini menjadi baik jika semua orang yang melakukan kegiatan dengan ketaatan diawali dari kesadaran diri seperti ibadah puasa. Oleh karena Ramadan dapat digunakan untuk menjadi laboratoriun kesadaran.
Dalam bulan Ramadan banyak orang yang melakukan pendekatan diri kepada Alloh atau memperkuat ikatan spiritual kepada Allah SWT dalam bentuk membaca berdo’a berzikir, dan membaca Al-Qur’an kegiatan tersebut akan membentuk kesadaran spiritual. Selain beribadah yang tertuju kepada Allah dalam bulan Ramadan banyak dilakukan kegiatan yang berhubungan antar manusia seperti kegiatan berbagi kepada sesama yang kurang merdeka dalam hal rezeki.
Hal ini adalah bukti bahwa dalam bulan Ramadan bulan yang bisa digunakan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, maka kesadaran yang dibentuk dalam bulan Ramdahn ini adalah kesadaran empahty. Selain membentuk kesadaran empati bulan Ramadan juga dapat membentuk kesadaran pengendalian diri, bulan Ramadan dapat digunakan sebagai ajang untuk pengendalian diri terutama pengendalian diri dari makan, minum, perkataan, marah maupun perbuatan yang menimbulkan potensi dosa.
Kesadaran untuk refleksi dan intropeksi diri, juga dapat di bentuk di bulan bulan Ramadan, pembentukan kesadaran ini melalui kegiatan perenungan tujuan hidup, apakah selama mencapai tujuan tersebut pernah melakukan sesuatu penyimpangan, maka moment ini dapat digunakan sebagai upaya untuk menjadi batu pijakan.
Jika pernah lalai maka di kemudian hari jangan sampai terjadi lagi sehingga tujuan akhirnya tercapai dengan baik. Kesadaran berikutnya yang dapat dibangun di bulan Ramadan kesadadaran solidaritas dan kerjasama, dalam bulan Ramadan kegiatan buka bersama dan shalat Taraweh merupakan implementasi dari nilai kesadaran untuk menciptakan solidaritas dan kerjasama.
Kesadaran kesehatan, ditanamkan pada bulan Ramadan ini dengan cara memperhatikan pola makannya, pola makan selama bulan Ramadan merupakan pola makan sehat. Jika tubuh ini diibaratkan mesin, maka selama bulan Ramadan mesin kita dalam masa perbaikan, dan jika mesin itu rutin dilakukan perbaikan seperti selama bulan Ramadan maka tubuh kita akan menjadi lebih sehat.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dismpulkan bahwa bulan Ramadan merupakan masa yang sangat istimewa bagi umat Muslim karena memberi mereka kesempatan untuk meningkatkan kesadaran spiritual, empati, pengendalian diri, refleksi, solidaritas, dan kesehatan.
Ramadan berfungsi sebagai laboratorium kehidupan melalui ibadah puasa, membaca Al-Qur’an, doa, dan amal kepada sesama. Ini memungkinkan orang untuk mencoba hal-hal tanpa pengawasan orang lain. Shalat Tarawih dan berbuka puasa memperkuat hubungan sosial dan solidaritas, dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri saat berpuasa memungkinkan untuk meningkatkan disiplin diri dan kesadaran akan kesehatan.
Semua aktivitas ini dapat digunakan sebagai cara untuk merenungkan tujuan hidup dan memperbaiki diri untuk lebih sukses di masa depan. Bulan Ramadan bukan hanya waktu untuk beribadah, tetapi juga waktu untuk membangun karakter dan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. (Dr. Jumadi, SE, MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram/ Ketua Department UMKM dan Keuangan Sosial Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY/ Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Sleman)