
BERNASNEWS – Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, melakukan kunjungan kerja ke Dusun Wotawati Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.
Dusun Wotawati adalah dusun yang paling singkat siang harinya karena matahari terlambat terbit.
Pernytaan GKR Hemas saat Kunjungi Dusun Wotawati
GKR Hemas menyatakan kekagumannya atas potensi Wotawati yang ia kenal pertama kali melalui platform digital.
Ia menilai bahwa desa wisata merupakan motor pertumbuhan ekonomi riil yang mampu memberdayakan masyarakat desa secara langsung.
“Infrastruktur dan pengelolaan yang baik sangat dibutuhkan. Dana desa, BUMDes, dan Koperasi Merah Putih harus berjalan seiring, dengan prinsip tata kelola yang transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa program Koperasi Merah Putih harus mampu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, memperkuat ketahanan pangan, dan menjadi pusat ekonomi masyarakat desa.
Dalam sesi dialog, GKR Hemas turut menekankan komitmen DPD RI untuk memperjuangkan penyelesaian sejumlah Undang-Undang prioritas seperti UU Lingkungan, Kelautan, Masyarakat Adat, dan Pemerintahan Daerah.
“Kami pastikan suara DIY dan kebutuhan masyarakat desa akan menjadi bagian penting dalam pembahasan undang-undang strategis ini,” kata dia.
Kunjungan ini menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam mendukung pembangunan desa yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing berbasis potensi lokal.
Sambutan Lurah
Lurah Kalurahan Pucung, Estu Dwiyono, dalam sambutannya memaparkan transformasi Wotawati dari daerah tertinggal menjadi embrio desa wisata sejak tahun 2021.
Berbekal dana desa dan dukungan Paniradya Keistimewaan DIY, wilayah ini mulai membangun infrastruktur pariwisata yang mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dan sekitarnya.
“Kami berharap Wotawati bisa menjadi sentral pariwisata yang tak hanya mengangkat Kalurahan Pucung, tetapi juga kawasan lain di Gunungkidul,” ujarnya.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menambahkan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memperkuat perekonomian desa.
Ia menyinggung inisiatif Koperasi Merah Putih sebagai bentuk penguatan kelembagaan ekonomi lokal yang sedang digagas secara nasional.
“Kami diminta Ngarsa Dalem menjadikan Lumbung Mataram sebagai embrio Koperasi Merah Putih. Namun, masyarakat desa masih menunggu kejelasan skema bisnis dan tata kelolanya agar bisa terintegrasi dengan BUMDes dan pelaku usaha lokal,” jelasnya.
Endah juga menyampaikan beberapa aspirasi strategis kepada GKR Hemas dan Komite I DPD RI, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Peningkatan efektivitas pengawasan Dana Desa
- Penguatan kelembagaan ekonomi desa dan akses pasar
- Penegasan batas kewenangan antartingkat pemerintahan
- Afirmasi khusus bagi desa tertinggal
- Dukungan terhadap implementasi Koperasi Merah Putih berbasis potensi lokal***