Pengusaha Robby Kusumaharta: Konsolidasi Persatuan KADIN Momentum Dunia Usaha Semakin Optimis

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY Robby Kusumaharta (Kanan nomo 2) bersama perwakilan KADIN DIY saat menghadiri Sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Foto: Kiriman Y. Sri Susilo, KADIN DIY.

bernasnews — Sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia secara resmi mengukuhkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia periode 2024-2029, pada hari Kamis, 16 Januari 2025.

Kemudian juga dikukuhkan, Arsjad Rasjid sebagai Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia. Dengan berakhirnya Munas Konsolidasi Persatuan dan pengukuhan tersebut maka telah berakhir dualisme kepemimpinan KADIN Indonesia sejak tahun 2024.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY Robby Kusumaharta mengemukakan, bahwa momentum Konsolidasi Persatuan KADIN Indonesia harus dijadikan momentum seluruh anggota untuk semakin optimis menghadapi tantangan kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2025.

Menurut Robby, pelaku usaha anggota KADIN tidak terpecah lagi ke dalam dua kubu namun mendukung KADIN Indonesia yang satu. Seperti diketahui, KADIN DIY sejak awal bersikap “netral” dalam arti tidak memihak ke salah satu kubu yang bertikai.

“Saat ini tentu mendukung kepengurusan KADIN Indonesia yang telah dikukuhkan dalam Munas Konsolidasi Persatuan,” kata Robby, saat wawancara dengan Y. Sri Susilo, selaku Komtap Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY, Minggu (19/1/2025).

Robby menegaskan, dunia usaha di DIY tahun 2025 ini menghadapi tantangan kondisi ekonomi yang tidak mudah. Menurutnya, langsung atau tidak kondisi usaha akan dipengaruhi kondisi ekonomi global dan nasional. Prediksi IMF, pertumbuhan ekonomi global tahun 2025  sekitar 3,3%.

Selanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan sekitra 4,9%-5,2%. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi global dan nasional tidak berbeda dengan kondisi tahum 2024. “Mengacu kedua hal tersebut maka kondisi bisnis atau dunia usaha tahun 2025 juga tidak berbeda nyata dengan kondisi tahun 2024,” ungkap Robby Kusumaharta.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY Robby Kusumaharta. (Foto: Kiriman Y. Sri Susilo, KADIN DIY)

Menurut Robby, setidaknya ada 3 faktor yang mempengaruhi perekonomian global yang dapat berdampak pada kondisi ekonomi nasional dan DIY yang berujung berpengaruh juga terhadap dunia usaha di DIY. Pertama, ketidakpastian global semakin meningkat terutama dari risiko yang berasal dari faktor geopolitik dan geoekonomi. Kedua, risiko perlambatan ekonomi Tiongkok. Ketiga, perang dagang antara AS dan Tiongkok jilid II.

“Faktor kedua dan ketiga tersebut dapat berdampak pada perekonomian Indonesia khususnya perdagangan innternasional,” beber Robby Kusumaharta, yang juga sebagai pelaku industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil)

Menurut Robby, ekspor nasional dan DIY dapat terganggu dengan adanya  perang dagang tersebut. Di samping itu, faktor kecenderungan penurunan permintaan dan daya beli lantaran menurunnya kelas menengah juga berdampak pada perdagangan domestik.

“Tantangan ekonomi dan bisnis pada tahun 2025 harus dihadapi dengan sikap optimis,” tegas Robby pengusaha senior di DIY. Di sisi lain, Robby juga mengingatkan pengusaha harus tetap melakukan pertimbangan dan proyeksi bisnis yang cermat baik dengan skenario optimis, moderat dan pesimis.

“Ekonomi kita memang sedang tidak baik-baik saja. Selaku pengusaha kita wajib tetap optimis menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Robby Kusumaharta. (ted/ Y. Sri Susilo, Komtap Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY).