Opini  

Mengoptimalkan Aset Daerah untuk Penanganan Pandemi Virus Corona di Yogyakarta

BERNASNEWS.COM – Penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19) harus segera diputus. Hal ini hanya bisa dilakukan bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa. Dari data Posko Terpadu Pencegahan dan Penanganan Pandemi Covid-19 DIy, per 18 Maret 2020, sebanyak 31 orang telah diperiksa dengan 14 orang negatif, 15 masih dalam uji laboratorium serta 2 orang dinyatakan positif. Kita patut bersyukur tidak ada korban meninggal di Yogyakarta akibat virus Corona.

Namun demikian, grafik menunjukkan peningkatan ancaman. Di Yogyakarta, jumlah orang yang positif virus Corona bertambah 1 orang. Kita berharap tidak ada lagi orang yang positif terinfeksi virus Corona. Untuk itu, kita harus tetap waspada dan tidak perlu panik. Yang terpenting ialah tetap menjaga kebersihan, rajin cuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker bila batuk serta mengurangi aktivitas di luar rumah. 

Di sisi lain, peningkatan grafik ancaman pandemi Covid 19, juga menunjukkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah serta seluruh elemen medis sudah bergerak secara optimal. Jumlah pemeriksanaan, pengawasan serta pengendalian terus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Yogyakarta juga telah melakukan uji laboratorium paparan Covid-19 secara mandiri di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Bantul. Seluruh rumah sakit daerah juga dikerahkan untuk penanganan pasien Covid-19.

Perlunya RS Khusus Penanganan Wabah

Pemerintah daerah selaku pemangku kebijakan memang harus memaksimalkan seluruh aset untuk memaksimalkan penangangan dan pencegahan virus Corona. Namun, hal penting yang perlu diantisipasi adalah ancaman krisis fasilitas kesehatan. Hal tersebut bisa saja terjadi manakala rantai wabah semakin meluas dan membesar.

Dalam kondisi tersebut, pemerintah daerah perlu menambah fasilitas kesehatan, bila perlu menyiapkan rumah sakit khusus penanganan wabah. Hal tersebut harus didasarkan pada upaya pemerintah untuk menjamin layanan kesehatan bagi warganya. Seperti halnya Tiongkok yang langsung membangun fasilitas rumah sakit khusus Corona. Atau, beberapa negara yang mengalihkan bangunan seperti hotel sebagai rumah sakit penangangan pasien terdampak Covid-19.

Pemerintah Indonesia, seperti diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, juga telah mengubah bangunan dan hotel milik negara sebagai rumah sakit penanganan pasien virus Corona. Untuk itu, bagi pemerintah Yogyakarta, perlu pula dipikirkan langkah-langkah kebijakan untuk mengalihfungsikan bangunan atau aset milik pemerintah sebagai rumah sakit khusus penanganan wabah atau khususnya pandemi Covid-19.

Kita tidak berharap sesuatu hal buruk akan terjadi. Namun, penting pula untuk melakukan langkah antisipasi dan mitigasi dalam menghadapi kondisi terburuk. Terakhir, mari tetap bersatu padu untuk memutus rantai penyebaran virus Corona. Sehat selalu. (RB Dwi Wahyu B SPd MSi, Ketua Fraksi PDI Perjuangan dan Pimpinan Komisi B DPRD DIY)