Diskusi Terbatas ISEI Yogyakarta dan Parampara Praja DIY: Pembangunan Jalan Tol YIA

BERNASNEWS.COM — ISEI Cabang Yogyakarta bekerjasama dengan Parampara Praja DIY menyelenggarakan Diskusi Terbatas dengan topik “Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta International Airport (YIA)”, Rabu, 26 Juni 2019, di Hotel Inside by Melia Yogyakarta, Jalan Ring road Utara, Sleman, DIY.

“Dalam forum tersebut ISEI Cabang Yogyakarta diwakili oleh Dr. Murti Lestari, Dr. Rudy Badrudin, dan Dr. Amiluhur Soeroso, dengan memberikan masukan kepada Parampara Praja DIY diwakili oleh Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, Prof. Amin Abdullah, dan Prof. Dr. dr. Sutaryo,” jelas Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, Dr. Y. Sri Susilo, kepada Bernasnews.com, melalui rilis yang dikirim Jumat (28/06/2019).

Diskusi terbatas ini diikuti oleh 20 peserta mewakili Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta, Anggota Parampara Praja DIY (beserta Tenaga Ahli dan staf sekretariat), serta perwakilan anggota ISEI Cabang Yogyakarta. Sebagai moderator diskusi Dr. A. Redy Herinanto (Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta)

Dari diskusi tersebut terungkap, bahwa transportasi ke bandara yang modern diharapkan bisa cepat dan relatif murah. Moda transportasi yang digunakan dapat melalui kereta api (KA) dan kendaraan bermotor roda empat (bus, mobil dan sejenismya). Transportasi KA diharapkan langsung dapat menuju YIA dan sebaliknya. Demikian pula transportasi kendaraan bermotor roda empat dapat menggunakan jalan yang relatif bebas hambatan seperti tol.

Sementara itu, Pemda DIY, melalui Gubernur, pernah menyatakan pembangunan jalan tol YIA harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat DIY. Di samping itu, pembangunan tol tersebut memperhitungkan secara cermat dampak negatif terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini dapat diartikan dampak negatif atau kerugian yang timbul harus diminimalkan.

“Tim ISEI Cabang Yogyakarta mengusulkan, bahwa sebaiknya jalan tol menuju bandara, khususnya dari Kota Yogyakarta, tetap dibangun. Dengan tujuan transportasi dari Kota Yogyakarta menuju  YIA dan sebaliknya menjadi lebih lancar. Kondisi tersebut tentunya akan mendukung kegiatan pariwisata, pendidikan, bisnis, budaya dan lainnya akan menjadi lebih lancar,” terang Susilo.

Selanjutnya, Tim ISEI Cabang Yogyakarta mendukung pendapat Anggota Parampara Praja DIY, bahwa mengoptimalkan manfaat dari pembangunan tol dan meminimalkan kerugian yang kemungkinan muncul harus mendapat perhatian sungguh-sungguh pengelola jalan tol. Dampak pembangunan jalan tol pasti akan memberikan manfaat yang besar namun juga pasti ada pihak yang dirugikan. Dengan kata lain adanya opportunity benefit namun di sisi lain juga muncul opportunity cost.

Dan salah satu cara untuk meminimalkan kerugian adalah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada pengusaha lokal di rest area jalan tol. Jika perlu 100 persen tempat berusaha diberikan kepada pengusaha lokal DIY. Cara lain adalah menambah pintu keluar (exit), dengan harapan wilayah yang dilewati jalan tol akan memperoleh efek pengganda (multiplier effect) yang lebih besar.

“Rumusan usulan dari Tim ISEI Cabang Yogyakarta selanjutnya akan disampaikan kepada Parampara Praja DIY. Setelah dipelajari dan diolah, kemudian usulan tersebut akan disampaikan kepada Gubernur DIY. Sebagai informasi, Parampara Praja DIY merupakan lembaga penasehat Gubernur DIY,”imbuh Susilo. (*/ted)