Ngangkring Santai: Bahas Gosip, Isu-isu Kekinian hingga Bisnis dan Ekonomi

Suasana saat tiga sekawan ngangkring dan obrol bahas bisnis ke depan, bertempat di Angkringan Paman Doblang, Jalan Kabupaten, Kabupaten Sleman, DIY. (Z. Bambang Darmadi/ bernasnews)

bernasnews — Jogja terbuat dari rindu pulang dan angkringan, penggalan karya puisi penuh makna dari penyair romantis almarhum Joko Pinurbo (Jokpin) ini memang layak disematkan untuk daerah yang istimewa ini.

Pasalnya di pinggir-pinggir jalan dan sudut-sudut kota maupun desa bertumbuhan usaha angkringan, baik dari yang berkelas UMKM hingga angkringan yang berupa desain atau berkonsep resto atau kafe.

Di angkringan tak hanya tentang mengisi perut kenyang, namun terkadang diisi ngobrol sekadar bisik-bisik tetangga berupa gosip, bicarakan isu-isu kekinian, sampai diskusi berat membedah persoalan. Sering kali dari tempat angkringan yang sederhana ini pun muncul gagasan serta ide-ide yang brilian untuk dikerjakan.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh trio sekawan Budi S, Edy, dan Raibow yang membahas konsep bisnis ke depan bertempat di Angkringan Paman Doblang, Jalan Kabupaten, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu malam (28/12/2024).

Dalam obrolan ini, Budi S mencoba melemparkan gagasan tentang perlunya membangun ekosistem utamanya yang terkait dengan memaksimalkan pemanfaatan hasil bumi yang ada di Indonesia. Kemudian Edy dan Raibow yang sama-sama dari satu angkatan saat menjadi mahasiswa di Yogyakarta tahun 1980 an, mengungkapkan bahwa membedah bisnis produksi hasil bumi secara sehat butuh kajian yang mendalam.

“Pasalnya banyak lahan pertanian, perkebunan, perikanan dan sejenisnya banyak ragamnya yang masih dapat digarap secara produktif,” ujar Edy dan Raibow.

Obrolan mereka semakin malam semakin seru, bahwa dalam diskusi tersebut juga disertai dengan argumen-argumen menurut teori yang didapat saat kuliah maupun pengalaman-pengalaman saat berkarya. Juga berdasar perkembangan bisnis yang termuat di media massa maupun jurnal-jurnal ekonomi bisnis.

Meskipun dari obrolan bak diskusi itu diakhiri dengan tanpa kesimpulan, namun setidaknya untuk saling menambah pengetahuan dan wawasan bagi mereka sendiri. Juga bagi peserta yang ngangkring (pembeli) lainnya yang berkesempatan mendengar obrolan yang positif itu. (zbd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *