Opini  

Kota Hijau Masihkan Menjadi Utopia?

Noval Hanan Irianto, Arsitek & Penulis Alumni UWM Yogyakarta. (Foto: Dok. Pribadi)

bernasnews — Mengelola kota, agar warganya sehat dan tetap produktif adalah jawaban kondisi kontemporer. Kendatipun upaya menuju kota sehat telah dirintis sejak 2005. Tugas beratnya adalah bagaimana mewujudkan program itu dengan cepat, tepat, dan menyesuaikan konteksnya. Di banyak negara memulai gerakan kota sehat, yang kemudian jadi program WHO sejak lebih dari 30 tahun lalu.

Konteks Yogya. Kota Yogyakarta bukan hanya sekadar sebagai pusat pemerintahan semata, melainkan sebagai cerminan atas keberagaman yang multiaspek. Dinamika pada sektor ekonomi, pariwisata dan kehidupan demokrasi yang terus bergeliat. Menjadi sebuah episentrum dari beragam elemen masyarakat di dalamnya.

Untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat, semestinya mengakomodasi visi ke depan dan terfokus di beberapa aspek yang substantif. Sebagai kota pariwisata, Yogya dapat menghadirkan berbagai peluang-peluang ekonomi yang tiada batas.

Bagaimana Yogya akan menghadapi tantangan ekonomi yang mengglobal di masa depan? sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh stakeholder. Sebagai upaya bisa berdaya saing dalam sektor pariwisata dan menjadi generator perekonomian berbasis lokal kultur teruslah diupayakan.

Yogya, mesti adaptif terhadap kondisi fluktuasi global yang tak bisa di hindari. Hal ini, perlu sistem tata kelola yang efisien dan regulasi berkelanjutan. Aspek penting berikutnya adalah pendidikan sebagai hal dasar kualitas hidup. Dengan program bantuan melalui Kartu Cerdas dan lain-lain. Hal ini akan memastikan keberlangsungan pendidikan layak bagi siswa yang kurang mampu.

Kendatipun, jalannya masih panjang untuk mencapai pendidikan gratis seperti di negara-negara maju, Yogya harus menekankan pendidikan sebagai prioritas utamanya. Kualitas pendidikan yang holistik dan komprehensif harus diutamakan, dengan pendekatan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zamannya.

Pendidikan bukan hanya tentang upaya mengikuti tuntutan zaman, melainkan juga membangun hal mendasar, etika, dan spiritual kuat pada masyarakat. Aspek lain yang tak kalah penting adalah keberadaan sistem transportasi yang mendukung mobilitas di kotanya. Infrastruktur transportasi yang mandiri (andal, nilai tambah, berdaya saing, inklusif, berkelanjutan, integritas) merupakan pokok kekuatan setiap kota yang maju.

Upaya perbaikan sistem pengelolaan lalu lintas dan aspek keselamatan menjadi penting, kendati penekanannya tidak sebatas kendaraan-kendaraan pribadi. Yogya bisa menjadi penggerak dalam pengembangan sarana transportasi publik yang lebih inklusif, efisien, terjangkau, mandiri, untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Ketersediaan infrastruktur yang memadai, moda transportasi publik yang ada harus di kelola baik dan efisien agar tetap membantu warganya mencapai berbagai tujuan dengan mudah. Hal ini, terus di dorong dengan sebuah harapan bahwa masyarakatnya akan lebih memilih transportasi publik menjadi semakin lebih menguat.

Ruang Terbuka Hijau dan Esensi Kesehatan

Kesehatan (fisik dan mental) merupakan hakikat mendasar kehidupan yang tak boleh diabaikan. Stakeholder di Yogya, juga harus memahami arti penting kesehatan bagi setiap warganya dalam multiaspek.

Pemda DIY, bisa berkolaborasi dengan pihak swasta guna meningkatkan pada sektor fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit yang dapat memberikan layanan kesehatan umum terintegrasi dan terstandarisasi. Tenaga medis, Paramedis, yang kuat dalam berkomitmen dan terus belajar, mengikuti perkembangan ilmu-ilmu kesehatan terbaru.

Selain kesehatan fisik dan kesehatan mental, warganya juga harus mendapatkan perhatian yang layak. Menciptakan ruang yang menenangkan seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan pohon-pohon rindang dan SDEW, dan lain-lain. Satu langkah baik guna menjaga kesehatan mental warganya juga upaya memitigasi darurat air dan perubahan iklim teruslah dimajukan. Dengan penanganannya harus dilakukan secara lebih konsekuen dengan pertimbangan aspek berjangka panjang.

Alam kota yang asri tentu berkontribusi membawa kebahagiaan bagi warga kotanya. Yogya mesti berupaya menggapai keseimbangan ekologis antara perkotaan dengan alam, menghadirkan arti pentingnya keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai implementasi terhadap program kota hijau. Yang telah diatur dalam UU No. 26 tahun 2007.

Upaya ekologis demi mencapai kualitas hidup lebih baik mesti harus dimajukan. Kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama. Semua elemen-elemen masyarakat harus berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Termasuk menghadirkan Ruang Terbuka Hijau, sungai bersih, udara segar, dan lingkungan sehat di kotanya.

Tindakan ekologis, kegiatan yang ramah lingkungan, dengan pengurangan emisi karbon harus jadi sebuah gerakan dan gaya hidup warga Yogya sehari-harinya. Gagasan itu sangat penting, menjadi langkah penting adalah realisasinya. Implementasi dari konsep sangat tergantung pada kondisi kontekstualnya, yang bisa menjadi beda dari konsep awal perencanaannya.

Kendatipun di perjalanan menuju kualitas hidup lebih baik, masyarakat Yogya harus yakin bahwa tindakan nyata tersebut dengan kerjasama multisektor dengan dukungan oleh semua pihak, akan membawa perubahan ke arah lebih baik secara kualitatif. Hal ini, menjadi kunci keberhasilannya.

Adanya tantangan, kreativitas dan ketekunan akan meminimalisasi rintangan permasalahannya. Semua elemen masyarakat Yogya harus bersatu-padu guna menciptakan masa depan lebih sehat. Yogya adalah kota yang penuh dengan potensi dan dinamika. Masa depannya akan bergantung bagaimana stakeholder dapat mengatasi berbagai tantangan serta partisipasi masyarakat dalam membangun jiwa kotanya.

Dengan pendidikan yang mengakar kuat, transportasi yang efisien dan mandiri, kesehatan yang terjaga, komitmen pada program kota keberlanjutan dan keselarasan lingkungan, Yogya dapat mewujudkan kota hijau, sehat, berdaya saing. Sebab, masa depan kota Yogya adalah tanggung jawab semua penduduknya dan masihkah menjadi utopia? (Noval Hanan Irianto, Arsitek & Penulis Alumni UWM Yogyakarta)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *