bernasnews — Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, tahun 2024 – 2029, telah dilaksanakan, usai keduanya membacakan pengucapan sumpah dalam Sidang Paripurna MPR RI, bertempat Gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).
Dengan dilantiknya secara resmi keduanya tersebut dapat diartikan lahirnya seorang pemimpin baru di Indonesia. Bagi masyarakat Jawa zaman dahulu momentum kelahiran anak khususnya akan selalu dicari perhitungan keberuntungan atau kesialan atas neptu yaitu tanggal dan nama hari (pasaran, Jawa), tentunya berdasar kalender Jawa.
Perhitungan – perhitungan itu kalau dalam khazanah budaya Cina dikenal dengan sebutan hongsui atau fengsui kalau dalam budaya disebut primbon. Dikutip dari Wikipedia, primbon adalah kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan.
Lantas bagaimana dengan lahirnya pemimpin baru Indonesia tersebut. Apabila merujuk dari tanggal pelantikan, bahwa tanggal 20 Oktober 2024 berdasar kalender Jawa adalah jatuh pada hari Ahad (Minggu) Kliwon, 17 Bakda Mulud 1958.
Menurut Kitab Primbon ‘Betaljemur Adamakna’ anak yang terlahir pada Minggu Kliwon mempunyai watak Murka Sugih Karep atau bisa maknai anak yang mempunyai ambisi besar dan banyak keinginan. Sementara tanggal 17, seorang anak yang dilahirkan pada tanggal 17 mempunyai watak sugih etung ala becik, sugih saduluran, padha rukun barang pikire, prayoga suci.
Kurang lebih maknanya adalah menjadi anak suka berhitung atas kebaikan dan kejelekan orang lain, banyak saudara, rukun dengan orang yang sepemikiran, dan menjadi anak yang baik atau suci bagi orang lain.
Berikutnya apabila kelahiran pemimpin baru merujuk dari hasil Pemilu 2024, yang jatuh pada hari Rabu Legi tanggal, 14 Februari 2024, yang juga bertepatan dengan Valentine Day atau Hari Kasih Sayang. Menurut primbon, anak kelahiran Rabu Legi mempunyai watak lumrah prasaja, njaluk gelem dijaluki aweh, maknanya adalah menjadi anak yang lumrah dan bersahaja, suka meminta namun juga suka memberi.
Sedangkan dalam kalender Jawa, hari pencoblosan itu jatuh pada tanggal, 3 Ruwah 1957. Anak yang terlahir pada tanggal 3 mempunyai watak atau sifat yakni sumeh prajasa, kaku gelis lejare, golongane kakon aten naging gemati. Artinya, sederhana suka tersenyum, sikapnya kaku namun mudah empati. Golongan anak yang mempunyai hati kuat dan setia.
Demikian kelahiran pemimpin baru, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, tahun 2024 – 2029, dari tinjauan perhitungan neptu dalam primbon dari masa pencoblosan pemilu dan pelantikan. Sebenarnya masih banyak pernak pernik perhitungan neptu yang termuat dalam isi Kitab Primbon ‘Betaljemur Adamakna’ tersebut. (ted)