bernasnews — SD Marsudirini St. Theresia Boro menyelenggarakan acara Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), bertempat di Halaman sekolah setempat, Boro, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Sabtu pagi (22/6/2024).
Suster M. Christera OSF selaku Koordinator Sekolah mengucapkan proficiat kepada orang tua wali murid yang telah membangun kerja sama dengan para guru untuk bersama memproses dan menyiapkan anak didik menuju Indonesia Emas.
Menurut Suster, melalui tema kegiatan “Kebersamaan dalam Keberagaman” terasa semakin menjadi aktual karena kita berbeda-beda ciri dan karakter apapun yang dimiliki dari masing- masing pribadi bisa hidup bersama dengan masyarakat sekitar secara damai, bersatu dan anak-anak kiranya bisa menjadi generasi yang semakin tangguh juga cerdas.
“Hari ini kelas 1 sampai kelas 5 terima raport, dan pada tanggal 25 Juni 2024 penyerahan lulusan kepada orang tua. Terima kasih pada para donatur, orang tua, semoga SD Marsudirini St. Theresia Boro semakin maju,” ucap Suster M. Christera OSF.
Sementara itu, Kepala Sekolah Th. Ika Ayu dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para guru yang juga mendukung kegiatan dan ikut dalam berbusana Nusantara. Juga pada orang tua yang telah menyiapkan anak-anak menampilkan kebolehannya pentas di panggung.
“Para siswa mengenakan berbagai busana Nusantara serta menampilkan fashion show dan unjuk kebolehan menampilkan buah karya berbagai menu jajan pasar, aneka minuman dalam kemasan botol berbagai ukuran dengan rasa yang aneka ragam,” ujar Th. Ika Ayu.
Dalam kesempatan yang sama, Suster M. Florentine OSF selaku Ketua Yayasan Marsudirini Perwakilan Boro juga mengucapkan selamat kepada para siswa, yang senantiasa kreatif dan berani tampil dalam gelar karya ini. “Terima kasih pada para orang tua dan wali murid atas kepercayaannya untuk memasukkan pendidikan putra putrinya di Marsudirini Boro,” tuturnya.
Acara gelar karya proyek penguatan profil pelajar Pancasila, yang sekaligus sebagai acara tutup tahun ajaran 2023/2024 ini semakin semarak lantaran tidak hanya para siswa yang pentas fashion show namun para guru pun tidak mau ketinggalan ikut pentas ber-fashion show. Lebih-lebih karya jajanan yang dijual oleh para siswa habis terjual laku laris manis. (zbd)