BERNASNEWS.COM — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FIIP) dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY, berkolaborasi dengan Maestro Consulting Coaching Communicating menggelar diskusi webinar bertajuk “Opportunity in Adversity : Leadership, Change and Strategic Management”, Kamis (25/6/2020), melalui zoom dan youtube live streaming.
Diskusi dibuka oleh Rektor UAJY Prof Ir. Yoyong Arfiadi, M Eng, PhD, dengan menghadirkan dua nara sumber yaitu, Drs. Handoko Wignjowargo,SE, MBA dan Drs Handoko Wignjowargo, SE, MBA, keduanya selaku Co-Founder Maestro Consulting coaching communicating, serta Drs Budi Suprapto, MBA, PhD selaku Dekan FBE UAJY, dengan moderator Ike Devi S, M Si dosen FISIP UAJY.

“Diskusi ini diikuti oleh sekitar 400an peserta pengusaha, korporasi, kementerian, akademisi dan NGO dari seluruh Indonesia. Antusiasme partisipan ditunjukkan dengan jumlah peserta yang stabil sejak awal hingga akhir acara, serta dinamika dalam diskusi,” terang Y. Sri Susilo, Humas FBE UAJY, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (26/6/2020).
Diskusi ini mengajak untuk mengolah bacaan tentang perubahan, baik saat situasi new normal seperti saat ini atau bahkan ke depan saat post new normal, yang kelak dapat menuntun institusi menjadi makin inovatif dan bertumbuh dalam melewati krisis. Menurut Y. Sri Susilo, pada dasarnya keinovatifan dapat terjadi manakala terdapat kepemimpinan yang mampu memandu dalam menelisik bacaan –bacaan perubahan menjadi aksi strategis maupun keputusan jitu.
Dalam diskusi, Handoko memaparkan pentingnya
melakukan mapping dan penguatan power dalam kepemimpinan. “Pemimpin harus mampu menguatkan power para follower untuk melakukan speak
up demi kepentingan perbaikan institusi,” tegas Handoko. Pemimpin harus menjadi motor terhadap
perubahan karena adanya krisis, termasuk krisis yang ditimbulkan oleh Pandemi
Covid-19.
Sementara Budi Suprapto menekankan pada upaya recovery yang menjadi landasan untuk merencanakan pertumbuhan. Budi juga mencontohkan implementasi yang adaptif di Yogyakarta dengan mengedepankan kearifan lokal yang mengangkat tagline “wajar anyar”.
“Pemimpin di masa Krisis Pandemi harus mampu beradaptasi dan mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Karena lingkungan mikro dan makro dalam kondisi krisis sering berubah dengan dinamis,” ungkap Budi Suprato.
Diskusi yang hangat ini ditutup oleh Dekan FISIP UAJY FX Bambang Kusumo Prihandono, MA, meskipun acara telah berakhir, penyelenggara diskusi tetap membuka ruang untuk diskusi dalam sesi “after session”. “Pada sesi itu suasana lebih santai dan para partisipan dapat saling bertegur sapa. Penyelenggara maupun partisipan berharap diskusi ini melahirkan ide-ide yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” tutup Y.Sri Susilo. (ted)