BERNASNEWS.COM – Klinik Kopi dan Cornellia & Co secara konsisten mempromosikan museum dalam event Ngopi di Museum (NdM). Event yang digelar secara periodik setiap empat bula itu sudah sampai pada volume atau penyelenggaraan yang ke-5. Dan pada Volume ke-5 diadakan di Museum TNI AD Dharma Wiratama di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta atau pojok Timur sisi Utara perempatan Gramedia, Sabtu (27/7/2019).
“Pengunjung tidak hanya diajak untuk menikmati kopi, tapi juga mengenal tentang sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia dalam tampilan museum yang modern,” kata DR Ayu Cornellia, Director & Founder Cornellia & Co (PR & Marketing Agency-Human Resources Training & Research) dalam rilis yang dikirim ke Bernasnews.com, Jumat (26/7/2019).
Dalam Volume ke-5 dengan tema Ngopi Merdeka di Museum AD Dharma Wiratama ini, ada aktivitas berbeda di museum dengan event-event sebelumnya. Menurut Ayu, sebelum memasuki area museum, pengunjung bisa mengerjakan soal TTS (Teka Teki Silang) yang sudah disediakan. “Aktivitas ini semakin menarik, karena pemenang kuis berhak mendapatkan hadiah yang telah disediakan oleh panitia. Panitia juga menyediakan area photoboothdi bagian mariam depan museum dan di dalam museum yang sudah dilengkapi dengan Augmented Reality (AR),” kata Ayu Cornelia.
Selain kitu, photobooth juga dilengkapi dengan berbagai properti foto yang bisa digunakan pengunjung, agar sesi foto jadi makin seru. Selama perjalanan mengelilingi museum, pengunjung akan sampai di tempat yang bernama banker. Banker ini dulu adalah tempat persembunyian para tantara Jepang pada masa penjajahan dahulu kala. Tempatnya sangat terawat, dilengkapi dengan foto-foto perjuangan. Meski demikian, tempat ini tetap dijaga keaslian heritage dan suasananya pun amat kental akan sejarah.
Dikatakan, event ngopi di museum Vol 5 ini digelar mulai pukul 08.00i hingga 17.00 WIB dengan tema “Ngopi Merdeka”. Tema ini diangkat sebagai bentuk perayaan atas kemudahan menikmati kopi-kopi nusantara sekaligus menyambut peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI. “Ngopi di Museum adalah event yang mempertemukan para pelaku bisnis, kedai kopi, coffee roastery hingga penikmat kopi, untuk bisa berinteraksi secara leluasa,” kata Ayu.
Dalam event kali ini, ada belasan tenant yang ikut meramaikan pameran, antara lain, Cornel Coffee, Lestari Roasters, Nggone Mbahmu, Epic Coffee, Kupiku Coffee, Klinik Kopi, Space Coffee Roastery, Studio Kopi, Gayo Ngopi, Pier Coffee, dan Pitutur Kopi. Keistimewaan volume 5 ini, menurut Ayu, adalah mengundang satu kedai kopi sebagai special tenant coffee, yang hadir untuk berbagi kopi dan cerita bisnisnya kepada seluruh pengunjung, yaitu No 8 Coffee. Perbincangan dikemas dalam acara diskusi coffee.
Beberapa workshop bagi pengunjung yang ingin mengenal praktik industri kopi ‘strategi cepat balik modal’ disampaikan oleh Firman Pranata dan workshop ‘Bisnis Laris Manis di Era Millenial’ dengan pembicara Don Dendron. “Investasi kedua workshop tersebut adalah Rp 175.000 sudah termasuk tiket OTS (On The Spot) dan booklet PDF,’ katanya.
Penikmat kopi yang tertarik untuk mengikuti event ini bisa membeli tiket pre-sale di tenant-tenant kopi dengan harga Rp 12.000. Bagi peserta dari luar kota, bisa menikmati kemudahan membeli tiket event melalui aplikasi Go-Tix, yang dijual sejak awal Juli 2019, dengan harga Rp 15.000. Sedangkan pada saat hari H di loket ticketing tersedia tiket On The Spot yang bisa dibeli dengan pembayaran tunai atau non-tunai menggunakan go-pay, dengan harga Rp 15.000. “Dalam rangka mendukung program Go Green pengunjung yang datang diminta untuk membawa kantong belanja sendiri,” kata Ayu.
Event Ngopi Di Museum sebagai strategi pemasaran kreatif untuk meningkatkan angka kunjungan museum di Yogyakarta. Dan event ini selalu berhasil menghadirkan lebih dari 1.000 pengunjungd alam satu hari penyelenggaraan. Vol 1 diselenggarakan pada April 2018 di Museum Sonobudyo yang mencapai 1.031 penjualan tiket, Vol 2 pada Juli 2018 di Museum Sandi yang sukses menjual 1.045 tiket. Ngopi Di Museum Vol 3 pada Oktober 2018 di Museum Pendidikan Indonesia sukses menjual 1.138 dan Vol 4 pada bulan Maret 2019 di Museum Dewantara Kirti Griya telah menjual 1.104 tiket.
Berangkat dari kesuksesan ini, diharapkan acara ini dapat menarik pengunjung yang lebih banyak lagi untuk ikut serta mengembangkan industri Kopi Nusantara serta meningkatkan kepedulian terhadap museum-museum di Yogyakarta sebagai Aset Bangsa yang harus dilestarikan. (lip)