News  

Donasi 137 APAR dari Pelaku Usaha di Yogyakarta: Langkah Antisipasi Kebakaran

Donasi 137 APAR kepada Masyarakat dari Pelaku Usaha di Yogyakarta/Foto: Pemkot Yogyakarta

bernasnews – Para pelaku usaha di Kota Yogyakarta menunjukkan kepedulian terhadap keselamatan warga dengan mendonasikan 137 unit Alat Pemadam Api Ringan (APAR) melalui program 100 Hari 100 APAR.

Pemerintah Kota Yogyakarta secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada masyarakat pada Jumat (9/5), di Ruang Bima, Balai Kota Yogyakarta.

Sebanyak 17 donatur dari sektor swasta dan lembaga publik berpartisipasi dalam program ini. Rumah Sakit Siloam menyumbangkan 34 unit APAR, PT SGM memberikan 20 unit, dan Hotel Tentrem menyumbangkan 3 unit lengkap dengan pelatihan penggunaan.

Kunci Ketangguhan

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, mengapresiasi kontribusi dunia usaha. Ia menyebut kolaborasi pentahelix—antara pemerintah, dunia usaha, komunitas, kampus, dan masyarakat—sebagai kunci dalam membangun ketangguhan terhadap bencana kebakaran.

“Kita ingin mewujudkan Jogja yang lebih aman dari kebakaran. Ini bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi gerakan sosial,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Taokhid, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mempercepat pemerataan fasilitas proteksi kebakaran, khususnya di kawasan permukiman padat. Hingga saat ini, jumlah bantuan telah melampaui target awal.

“Kami menyalurkan APAR ke masyarakat melalui RT atau RW terdekat dari lokasi donatur. Ini bentuk sinergi konkret antara dunia usaha dan warga,” ungkapnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 78 kasus kebakaran terjadi sepanjang 2024, yang sebagian besar berasal dari korsleting listrik di kawasan padat penduduk.

Sementara itu, hingga awal Mei 2025, sudah terjadi 29 kasus kebakaran dengan tren penyebab serupa. Data ini mendorong Pemerintah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat perlindungan dini.

Target Jangka Panjang

Taokhid menyatakan target jangka panjang pemerintah adalah menghadirkan minimal satu APAR di setiap RT di Kota Yogyakarta dalam lima tahun ke depan.

Ia menekankan pentingnya penanganan dini sebelum tim pemadam tiba di lokasi. Oleh karena itu, pelatihan penggunaan dan pemeliharaan APAR menjadi bagian integral dari program.

“Kami ingin warga memiliki budaya siaga kebakaran. APAR bukan hanya disiapkan, tetapi juga harus dijaga dan diisi ulang secara berkala bersama pelaku usaha sekitar,” jelasnya.

Riyono, warga RT 21 RW 05 Kelurahan Cokrodiningratan, menjadi salah satu penerima manfaat APAR. Ia menyambut program ini dengan antusias.

Riyono menyebut kawasan tempat tinggalnya sempat mengalami kebakaran tingkat kampung. Meski tidak langsung merembet antarrumah, ia menyadari pentingnya penanganan cepat.

“Kami bersyukur karena masyarakat telah menerima pelatihan penanggulangan kebakaran dari Hotel Tentrem. Wilayah kami padat, jadi keberadaan APAR sangat membantu. Semoga tidak perlu dipakai, tapi kami sudah siap,” katanya. (ef linangkung)