Mie Lethek Kuliner Khas Bantul, Pernah Menjadi Sajian untuk Presiden AS Barack Obama

PenampakanMie Lethek Goreng. kuliner khas Kabupaten Bantul, DIY. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

bernasnews — Mie Lethek dalam perspektif grastonomi adalah kekayakan kuliner Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jenis mie ini dibuat dari tepung gaplek dan tapioka. Warnanya kusam karena tidak menggunakan pewarna atau pemutih dalam proses pembuatannya.

Disebut Mie Lethek yang secara harafiahnya lethek (B. Indonesia, kotor), lantaran warnanya yang tidak putih atau kuning seperti mie pada umumnya. Proses pembuatan Mie Lethek masih menggunakan metode tradisional, termasuk penggunaan tenaga sapi untuk menggiling tepung gaplek dan tapioka.

Rasa Mie Lethek ini sendiri memiliki rasa yang unik dan tekstur yang menarik dibandingkan dengan mie yang lainnya. Secara fisik, Mie Lethek mirip dengan bihun namun lebih tebal dan memiliki tekstur yang lebih kenyal dibandingkan dengan mie yang terbuat dari gandum. Sehingga tidak mengherankan jika Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah mencoba cita rasa mie ini, saat berkunjung ke Indonesia pada tahun 2017.

Rumah produksi Mie Lethek telah berdiri dari tahun 1940, di Dusun Bendo, Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul, DIY. Juga telah diakui sebagai salah satu warisan budaya tak benda (WBTb) di Kabupaten Bantul serta diakui sebagai kuliner khas daerah tersebut.

Produk Mie Lethek sebagai bahan atau mentah selain dijual di pasar-pasar tradisional, pemasarannya pun dilakukan secara digital melalui marketplace. Adapun untuk yang tinggal menyantap terbagi dalam tiga varian yakni goreng, godhog (rebus), dan nyemek.

Warung Mie Lethek ini bisa dijumpai di sekitaran wilayah Srandakan, Bantul untuk buka biasanya mulai dari sore hingga malam hari. Sedangkan untuk waktu pagi atau siang, dapat dijumpai di sebuah resto yang ada di Bukit Cubung, Lendah, Kulon Progo atau tepatnya Srandakan ke barat melintasi jembatan sungai Progo. (ted)