bernasnews — Pelatihan model bisnis produk Jumputan Shibori yang telah dilaksanakan oleh tim pengusul yang terdiri dari Dr. Zunan Setiawan MM, Dr. Aulia MPsi MM, Muhammad Ali Fikri, MSc, Dr. Purwoko MM, dan beberapa mahasiswa Prodi MM FEB UAD.
Mitra pelatihan adalah PKK dan Aisyiah Singosaren, Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dalam menghasilkan produk Jumputan Shibori yang berkualitas serta membangun model bisnis yang berkelanjutan.
Selaku pengusul pelatihan Zunan Setiawan menjelaskan, bahwa untuk memastikan keberlanjutan dan penguatan hasil dari pelatihan sebelumnya, pelatihan lanjutan diadakan kembali pada tanggal 7 dan 9 Juni 2024.
“Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang teknik pembuatan Jumputan Shibori, mulai dari pemilihan bahan, proses pencelupan, hingga finishing,” kata Zunan, dalam keterangan yang dikirim, Selasa (11/6/2024).
Materi yang diberikan adalah pembelajaran tentang strategi bisnis, manajemen pemasaran, dan distribusi produk yang telah diajarkan. Pemberian penilaian kemajuan peserta sejak pelatihan sebelumnya dan memberikan umpan balik untuk perbaikan.
“Tim dari Prodi MM FEB UAD juga menyediakan bimbingan langsung dan konsultasi individu untuk membantu peserta mengatasi kendala yang mereka hadapi dalam produksi dan pemasaran produk,” ungkap dia.
Peserta mengikuti sesi interaktif yang mencakup demonstrasi langsung dan praktek pembuatan Jumputan Shibori. Diskusi kelompok untuk membahas strategi bisnis dan berbagi pengalaman antar peserta. Simulasi dan role-playing untuk memperkuat pemahaman tentang pemasaran dan manajemen bisnis.
“Sesi konsultasi pribadi dengan para ahli untuk membahas masalah spesifik yang dihadapi oleh masing-masing peserta,” lanjut Zunan.
Kegiatan ini akan terus dipandu oleh tim pengusul yang berpengalaman, yaitu Dr. Zunan Setiawan MM, Dr. Aulia MPsi MM, Muhammad Ali Fikri, MSc, Dr. Purwoko MM, serta didukung oleh mahasiswa MM FEB UAD. Pendampingan intensif dari tim ini akan membantu memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan perhatian dan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan.
Keberlanjutan pelatihan model bisnis dan metode teknis produk Jumputan Shibori diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dan berkelanjutan bagi masyarakat di Joyopranan, Singosaren, Banguntapan, Bantul.
“Dengan pendampingan berkelanjutan diharapkan para peserta dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan,” harap Zunan. (*/ ted)