bernasnews — Setiap ada gelaran event yang menampilkan jajanan dan kuliner khas zaman dahulu entah event itu terkait dengan keagamaan dan tradisi semisal Grebeg dan Ramadan, ataupun event temporer semacam Pasar Kangen dan Pasar Lawas yang teragenda sebagai gelaran rutin setahun sekali tentu menjadi perhatian khalayak untuk mengunjungi.
Membahas kuliner dan jajanan tradisional tempo dulu yang sekarang sudah sangat jarang dijumpai atau bahkan bisa dikatakan telah hilang di pasaran tentu menjadi kajian menarik bagi dinas terkait untuk mendokumentasikan sebagai kekayaan khasanah kuliner Jogja.
Ada satu yang menarik menurut bernasnews saat mengunjungi gelaran Pasar Lawas Mataram, bertajuk ‘Nggugah Sepi Sarana Ngupadi Rejeki’, yang diselanggarakan di Halaman Masjid Gedhe Mataram, masjid tertua di Jogja, yang berlokasi di Jagalan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY.
Adalah sebuah stan kuliner jadul yang menjual atau menampilkan Sego Pondho, kuliner khasnya Kotagede. “Sego Pondho dibuat dari campuran nasi dan parutan kelapa muda yang dibumbui garam. Dahulu yang dibikin oleh simbah-simbah kami stiap ada gelaran setiap bulan Mulud (kalender Jawa, red),” terang Chairul Nisa, saat ditemui di venue, Minggu (17/9/2023).
Warga RT 13 Pondokan Selatan Masjid Gedhe Mataram ini menambahkan, bahwa Sego Pondho bisa disantap langsung namun akan tambah lezat jika disertai lauk baceman tahu atau tempe. “Mungkin kuliner Sego Pondho khas Kotagede ini juga ada di daerah lain namun dengan nama yang berbeda,” ungkap penjual berparas cantik itu.
Sego (Bhs. Indonesia, nasi) Pondho ini cita rasanya mirip dengan jadah Kaliurang, namun teksturnya lebih lembut dan tidak begitu liat. Dalam proses pembuatannya pun sepertinya sama antara Sego Pondho dengan Jadah khasnya Kaliurang. Namun sayangnya untuk mengulang menikmati harus menanti setahun lagi bertepatan gelaran Pasar Lawas Mataram tahun 2024. (ted)