Tol Kayangan Sawangan, Obyek Wisata Alam Lereng Merbabu yang Semakin Mempesona

Pesona obyek wisata alam 'Tol Kahyangan', di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

bernasnews — Pembaca tentu masih ingat dengan obyek wisata Pesona Alam Tol Khayangan Merbabu yang sempat viral di media sosial dan juga menjadi perhatian media massa baik cetak maupun elektronik.

Wisata alam berupa lanskap perkebunan khas dataran tinggi lereng Gunung Merbabu, berhiaskan jalan desa berkonstruksi beton dengan panjang berkisar 5 kilometer, di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini semakin mempesona dan menyesuaikan dengan era kekinian.

Destinasi wisata alam ini saat dua tahun pandemi lalu ibarat gadis mulai bersolek agar terlihat cantik. Jejak proses ini tampak pada sebuah prasasti yang tertuliskan pembangunan sarana wisata desa dengan anggaran biaya Rp 356.310.000, bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2021.

Salah satu sudut Istana Negeri Kahyangan area spot foto yang memanjakan pengunjung untuk berfoto ataupun berselfi. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

Berdasar pengamatan bernasnews yang berkunjung untuk kali ketiganya, Minggu (27/8/2023), obwis ini memang sangat berbeda dibandingkan saat awal-awal viral yang masih tampak sangat natural. Fasilitas untuk parkir kendaraan telah dipersiapkan cukup luas, yang di pinggirannya dibangun sentral lapak kuliner untuk warga setempat.

Selain itu, juga dibangun sebuah plaza guna pertunjukkan kesenian berlatar belakang perbukitan berhiaskan hamparan perekebunan sayur. Juga ada sebuah resto dan kafe berarsitektur kekinian, dilengkapi dengan spot foto ‘Istana Negeri Kahyangan’ bagi penggemar fotografi maupun berselfi.

Pembangunan fasilitas plaza untuk tempat pertunjukkan seni dan budaya setempat. Foto diambil, Minggu (27/8/2023). Foto: Tedy Kartyadi/ bernasnews.

Pengelolaannya pun tanpak semakin profesional, lalulintas mobil pengunjung antara yang turun dan naik menuju obyek wisata diatur sedemikian juga dengan telah mengandalkan alat komunikasi. Tiket masuk ke lokasi juga disertai jaminan asuransi kecelakaan.

Semoga pengembangan yang dilakukan oleh pengelola tidak mengaburkan atau menghilangkan esensi dari makna ‘Tol Kahyangan’ itu sendiri, yaitu hamparan perkebunan bersabuk jalan desa dengan udaranya yang sejuk dan berkabut, yang dapat diibaratkan seperti kahyangan dalam dunia pewayangan tempat dimana para dewa dewi bermukim. (ted)