bernasnews.com – Seni retorika bekerja seiring dengan dialektika. Sebagai “seni”, retorika mengajukan moda persuasi dalam interaksi tentang persoalan-persoalan dalam kehidupan sipil dan penegakan keadilan.
“Terjemahan karya Aristoteles ini dikerjakan dengan harapan dapat membantu menyegarkan pemahaman tentang retorika dan meningkatkan kualitas praktek persuasi publik dalam proses berdemokrasi di Indonesia. Semoga oratori-oratori publik kita dapat makin mengedepankan kebenaran dan tanggung jawab dalam memperjuangkan kepentingan publik.
Selain itu, pendekatan filosofis Aristoteles ini juga diharapkan dapat meneguhkan pandangan para akademisi dan praktisi dalam memajukan komunikasi di Indonesia,” kata Prof. Andre Hardjana, P.d.D, penerjemah buku karya Aristoteles dan Sophocles, dalam diskusi buku di auditorium Kampus 3 Gedung Bonaventura Universitas Atma Jaya Yogyakartya (UAJY), Babarsari Yogyakarta, Kamis (8/9/2022).
Diskusi bertajuk Retorika, Poetika, dan Drama Tragedi – Dialog Menyambut 3 Karya Terjemahan Aristoteles dan Sophocles tersebut disampaikan oleh penerjemah buku Prof. Andre Hardjana, Ph.D. dengan pembahas Prof Alois A. Nugoro, Ph.D (Unika Atma Jaya Jakarta), Dr. St. Sunardi (Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), A. Yoga Pranata, S.S., M.Fil. (UAJY), dan moderator Lucinda, M. Lett (UAJY). Catatan refleksi disampaikan oleh Redaktur Penerbit Abhiseka Dipantara Monika Prety Aprilia, M.Si.
Acara yang diselenggakana oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UAJY, Penerbit Abhiseka Dipantara dan Unika Atma Jaya Jakarta ini dibuka oleh Dekan FISIP UAJY F.X. Bambang K. Prihandono, M.A. Sebelum diskusi, ditampilkan kesaksian seniman Untung Basuki sebagai anggota Bengkel Teater Yogyakarta yang pernah bersama Rendra memainkan kisah Oedipus Sang Raja. Dia ditemani pimpinan penerbit buku Prima Nugroho.
Patut disyukuri
Dr. St. Sunardi dalam pembahasannya mengatakan, kemunculan terjemahan Retorika Aristotele soleh Prof Andra Hardjana ini sebuah kejutan besar dan harus disyukuri oleh masyarakat Indonesia.
“Selama ini, Retorika Aristoteles saya pakai sebagai rujukan terutama kalau ada perdebatan dalam Quintillian yang meragukan. Saya menemukan di sini, retorika itu benar-benar sebagai metode bahkan filsafat pendidikan.
Ini terjemahan yang mengutamakan kepentingan ilmiah dengan banyak catatan yang sangat informatif. Cocok untuk suatu founding texts seperti Retorika semacam ini. Pendahuluan yang panjang, komprehensif dan infomatif juga sangat membantu pembaca yang belum akrab dengan retorika,” kata dia.
Prof Alois A. Nugroho yang tampil tampil secara zoom dari Jakarta mengutip Ignas Kleden mengatakan, kemajuan budaya Jepang antara lain terjadi karena policy Jepang yang menerjemahkan teks-teks asing ke dalam Bahasa Jepang. “Kalau begitu, kemajuan Indonesia juga akan tercapai antara lain kalau teks-teks Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia seperti yang kita bahas pada kesempatan ini,” kata dia. (Mar)