BERNASNEWS.COM – Pertamina meluncurkan program Pertashop yakni outlet yang melayani kebutuhan BBM nonsubsidi bagi konsumen seperti LPG dan produk ritel Pertamina lainnya. Untuk itu, Pertamina membuka peluang untuk bermitra dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) di regional Jawa melalui program Pertashop.
Peluncuran program tersebut dilakukan secara daring, Rabu (1/9/2021) diikuti Wagub DIY KGPAA Paku Alam X dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Selain itu, acara peluncuran dihadiri jajaran pejabat PT Pertamina dan Gubernur se-Jawa serta Menteri BUMN Erick Tohir dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
Menurut Wagub DIY, Pertashop diharapkan bisa meningkatkan ketahanan energi nasional, dimana energi tidak berhenti hanya di SPBU, tapi hingga ke desa-desa. Program ini mengutamakan lokasi-lokasi pelayanan di desa dengan keunggulan modal usaha yang kecil, jaminan ketersediaan, takaran dan kualitas BBM. Selain itu, lahan yang diperlukan tidak terlalu luas, perizinan usaha yang sederhana dan ketersediaan Bright Gas dan Pelumas Pertamina.
Karena itu, Paku Alam X menyambut baik program tersebut. Sebab, program ini juga sebagai upaya percepatan implementasi Pertashop kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan atau Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Regional Jawa yang diinisiasi PT Pertamina (Persero). Wagub DIY pun akan mendukung kemajuan desa yang berkaitan dengan ketersediaan bahan bakar untuk menunjang kegiatan desa.
“Saya mengapresiasi dan mendukung PT Pertamina (Persero) atas program dan diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan daya saing masyarakat sekaligus mendekatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di desa demi terwujudnya kemandirian desa dari sektor ekonomi,” kata Paku Alam X yang dikutip Bernasnews.com dari Humas Pemda DIY, Rabu (1/9/2021).
Dikatakan, saat ini banyak desa di DIY yang berkembang dalam berbagai bentuk, sehingga menjadi kuat, maju, mandiri, kredibel dan demokratis. Ia memberi contoh ada Desa Budaya, Desa Wisata, Desa Mandiri Energi, Desa Mandiri Pangan dan sebagainya. Kondisi ini bisa menjadi landasan dalam pelaksanaan tata kelola desa yang transparan dan akuntabel, modal awal menuju tatanan masyarakat baru. Untuk itu, program Pertashop ini diharapkan mampu menjadi salah satu pendukung kemajuan desa-desa di seluruh Indonesia. (lip)