bernasnews — Gadget seolah sudah menjadi barang wajib yang harus dimiliki oleh semua orang, bahkan anak usia dini pun sudah dikenalkan dengan barang ini. Bahkan penggunaanya diperparah saat Covid-19 melanda pada tahun 2021. BPS tahun 2024 menyebutkan 39,71% anak usia dini sudah menggunakan telepon seluler dan 35,57% mengakses internet (www.komdigi.go.id).
Internet dan terutama sosial media sangat memegang peran penting dalam proses edukasi, kehidupan sosial, ekspresi diri dan semuanya itu merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang anak.
Anak-anak sudah dikenalkan dengan gadget bahkan dikenalkan orang tuanya jauh sebelum anak bisa berbicara atau membaca. Kenapa? Karena orang tua menganggap konten di gadget menarik dan cocok untuk menenangkan anak di kala anak menangis, dan anak langsung diam jika diberi tontonan di gadget, dan orang tua terbantu dengan adanya gadget, orang tua tidak terganggu aktifitasnya disaat bekerja dengan mengalihkan aktifitas anak dengan penggunaan gadget. Hal ini dapat menyebabkan resiko anak menjadi kecanduan/adiksi terhadap gadget.
Ada beberapa literatur menyebutkan bahwa anak usia dini atau dibawah usia lima tahun apabila menggunakan gadget dengan intensitas tinggi akan mengalami gangguan perkembangan seperti terlambat bicara dan terkendala bahasa (Suryawan & Merijanti,2021) anak akan cenderung malas beraktifitas dan tidak peka terhadap lingkungan.
Sangat dilematis sekali penggunaan gadget pada anak, seperti mata pisau, di satu sisi gadget memberi manfaat positif untuk pembelajaran interaktif, membantu membangun fungsi adaptif dan mengembangkan motorik dan kognitif, akan tetapi jika tidak digunakan dengan semestinya, gadget memberikan efek negatif pada anak seperti terganggunya kemampuan bicara anak, kualitas belajar anak, gangguan pemusatan (Attention Deficit/ hyperacttivity Disorder), bahaya adiksi/ ketagihan gadget, gangguan karakter pada anak dan bahkan ada kasus depresi akibat penggunaan gadget.
Hal yang perlu dilakukan orang tua untuk meminimalisir dampak penggunaan gadget pada anak usia dini adalah dengan :
- batasi penggunaan gadget
- buat jadwal atau waktu yang tepat saat anak menggunakan gadget
- berikan pendampingan pada anak saat bermain gadget
- tetapkan wilayah bebas gadget saat di rumah.
- beritahu anak tentang bahaya penggunaan gadget terlalu lama (Miranti, dkk,2021)
Orang tua perlu belajar bagaimana penggunaan digital yang tepat pada anak usia dini, bagaimana cara mengajari anak bernavigasi melalui digital dan rekomendaasi penggunaan digital apa saja yang tepat bagi anak usia dini.
Jika orang tua tidak sanggup, pertanyaannya apakah perlu intervensi negara untuk membuat program pelatihan bagi orang tua agar anak usia dini tidak kecanduan gadget. (Retno Hayati Alchusnah, Mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM)