News  

Kebakaran Gudang Tas di Bantul: Kerugian Capai Rp4,5 Miliar, Api Muncul setelah Listrik Mati Sekejap

Kebakaran Gudang Tas di Bantul/Foto: Polres Bantul

bernasnews – Sabtu sore mendadak berubah mencekam di Dusun Sentanan, Bangunjiwo, Bantul. Asap hitam membumbung tinggi dari gudang tas milik CV. KAIROS. Warga hanya bisa melihat saat api melahap isi gudang, menelan miliaran rupiah dalam hitungan menit.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Lia Mariani, seorang karyawan gudang, baru saja menyelesaikan salat Asar di ruang admin. Ia melihat lampu sempat mati lalu menyala kembali.

Saat itu, ia mengira hanya gangguan listrik biasa. Komputer admin yang tetap menyala menambah keyakinannya bahwa semua baik-baik saja.

Awal Kebakaran

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian, Lia mendengar suara aneh—seperti percikan listrik.

Nalurinya membawanya menuju sumber suara di bagian belakang gudang. Di sanalah ia menyaksikan awal dari bencana. Percikan api sudah menjilat tumpukan kain produksi.

Dengan panik, Lia berteriak memanggil warga sekitar. Mereka berlarian datang, mencoba memadamkan api dengan alat seadanya.

Namun, api sudah terlanjur membesar. Kain dompet dan tas yang mudah terbakar mempercepat penyebaran si jago merah. Dalam hitungan menit, gudang berubah menjadi kobaran api.

Upaya Pemadaman

Petugas BPBD dan tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Bantul tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka segera memadamkan api bersama warga dan unsur lain. Asap tebal dan suhu panas menyulitkan upaya pemadaman.

Butuh waktu hampir dua jam bagi petugas untuk menaklukkan api. Pukul 17.00 WIB, api berhasil dipadamkan. Petugas kemudian melanjutkan dengan proses pendinginan, memastikan tak ada bara tersisa yang bisa memicu kebakaran ulang.

AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kasi Humas Polres Bantul, membenarkan insiden tersebut. Ia mengungkapkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik di bagian belakang gudang. Percikan api kemungkinan berasal dari instalasi listrik yang bermasalah.

“Dari sana, api cepat menyambar bahan-bahan mudah terbakar di gudang,” ungkapnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, taksiran kerugian materi mencapai Rp4,5 miliar. Sebanyak Rp1,7 miliar berasal dari bahan dan produk yang terbakar, sementara bangunan gudang sendiri ditaksir senilai Rp2,8 miliar.

Gudang tersebut milik Novianto Hendradi, seorang pengusaha asal Sleman. Ia hanya bisa menyaksikan kerjanya selama bertahun-tahun musnah dalam kobaran api. Hingga malam, warga masih ramai membicarakan kejadian tersebut.

Gudang itu kini hanya menyisakan rangka hangus dan puing-puing. Di balik arang dan debu, tersimpan kisah tentang satu sore Sabtu kelabu. (ef linangkung)