bernasnews – Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kebersihan lingkungan dengan menyerahkan bantuan satu unit gerobak sampah kepada warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jogoyudan pada Rabu (30/4/2025). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan diterima oleh perwakilan pengurus Rusunawa, Ritom Gunawan.
Pemberian gerobak ini merupakan tanggapan cepat atas keluhan warga terkait kesulitan dalam mengelola sampah sehari-hari. Ritom menyampaikan bahwa sebelumnya, warga harus mengangkut sampah secara manual menggunakan kantong kresek karena gerobak lama mereka yang terbuat dari kayu sudah tidak layak pakai.
“Alhamdulillah, sangat bermanfaat. Muatannya pas, tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Cukup untuk mengangkut sampah di lingkungan kami,” ujarnya.
Bantuan ini diberikan secara insidental setelah warga menyampaikan permintaan langsung saat mengikuti kegiatan open house yang digelar Pemkot. Hasto mengungkapkan bahwa saat ini Pemkot hanya memiliki stok terbatas untuk bantuan mendesak semacam ini.
“Hari ini ada warga ikut open house dan minta gerobak. Untuk permintaan insidental cuma ada 42,” jelasnya.
Menurut data Pemkot, gerobak-gerobak kecil yang tersedia telah disalurkan ke beberapa wilayah seperti Wirobrajan dan Tegalrejo, dan umumnya diberikan kepada tingkat RW. Ke depan, distribusi akan diperluas ke seluruh RW di Kota Yogyakarta.
“Nantinya pada bulan Agustus 2025 setiap RW akan diberikan satu gerobak. Sekarang sedang penyisiran anggaran dengan dana sekitar Rp 3 miliar,” tambah Hasto.
Wali Kota juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam menjaga fasilitas umum, termasuk gerobak sampah. Ia mengingatkan warga agar tetap menjaga kebersihan dan merawat fasilitas tersebut.
“Gerobak ini harus dirawat. Walaupun untuk membawa sampah, kebersihannya tetap perlu diperhatikan. Jangan mentang-mentang gerobak untuk buang sampah rupanya umbruk-umbrukan, kotor,” pesannya.
Tak hanya itu, Pemkot juga merencanakan program perawatan besar-besaran terhadap seluruh gerobak dan kendaraan pengangkut sampah agar wajah pengelolaan lingkungan di Yogyakarta tetap bersih dan tertata.
“Saya ingin menunjukkan bahwa meski untuk sampah, sarana pengangkutnya tidak harus kotor. Harus tetap dirawat,” tutup Hasto.