bernasnews – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 telah resmi dipandu melalui pedoman yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Dokumen tersebut tertuang dalam surat edaran bernomor 7441/MDM.A/TU.02.03/2025 yang diterbitkan pada tanggal 24 April 2025, dan ditandatangani langsung oleh Menteri Abdul Mu’ti.
Dalam momentum tahunan ini, Kemendikdasmen mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengambil peran aktif dalam mewujudkan pendidikan yang adil, bermutu, dan menjangkau semua lapisan masyarakat.
Tema Hardiknas 2025: “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”
Tahun ini, semangat peringatan Hardiknas dirangkum dalam tema yang menggugah: “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Tema ini menjadi seruan bersama untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor—dari institusi pemerintahan hingga masyarakat akar rumput—guna menciptakan sistem pendidikan nasional yang inklusif, adil, dan unggul.
Logo Resmi: Simbol Kolaborasi dan Harapan Pendidikan
Mengiringi tema tersebut, logo resmi Hardiknas 2025 menampilkan tiga figur manusia dalam warna merah, biru, dan abu-abu yang bergerak naik bersama menuju sebuah bintang emas di puncak. Komposisi ini melambangkan kebersamaan, keragaman, dan arah tujuan pendidikan nasional: mencetak generasi emas Indonesia.
Logo ini, beserta pidato resmi Menteri Abdul Mu’ti, dapat diunduh melalui laman resmi Kemendikdasmen di www.kemendikdasmen.go.id.
Jadwal dan Ketentuan Pelaksanaan Upacara Hardiknas 2025
Upacara bendera sebagai puncak seremoni Hardiknas 2025 akan diselenggarakan secara serentak pada:
- Hari/Tanggal: Jumat, 2 Mei 2025
- Waktu: Pukul 07.30 waktu setempat
- Lokasi: Seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah, satuan pendidikan di dalam maupun luar negeri, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
- Pakaian: Wajib mengenakan pakaian adat daerah masing-masing sebagai bentuk pelestarian budaya dan penguatan identitas nasional
Rangkaian Susunan Upacara Hardiknas 2025
Upacara bendera akan dilaksanakan secara langsung (luring), dengan susunan kegiatan sebagai berikut:
- Masuknya Pemimpin Upacara ke lapangan
- Kedatangan Pembina Upacara
- Penghormatan kepada Pembina Upacara
- Laporan dari Pemimpin Upacara
- Pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya oleh korsik/paduan suara
- Mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Pembina Upacara
- Pembacaan naskah Pancasila, diikuti oleh seluruh peserta
- Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia mengenai pemberian Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (bila ada), disertai penyerahan piagam
- Amanat Pembina Upacara, yakni pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
- Pembacaan doa (dijelaskan sebelumnya bahwa doa menggunakan agama Islam; peserta dari agama lain dipersilakan berdoa menurut kepercayaan masing-masing)
- Laporan akhir dari Pemimpin Upacara
- Penghormatan penutup kepada Pembina Upacara
- Pembina Upacara meninggalkan tempat
- Upacara ditutup dan barisan dibubarkan
Seruan Partisipasi dari Kemendikdasmen
Tidak hanya upacara formal, Kemendikdasmen mendorong seluruh masyarakat untuk turut merayakan Hardiknas secara kreatif. Berbagai kegiatan seperti lomba edukatif, pameran budaya, hingga pertunjukan seni di sekolah dan instansi pendidikan sangat dianjurkan.
Kegiatan peringatan juga dapat disebarluaskan melalui berbagai platform, baik media sosial, media cetak, maupun siaran elektronik. Gunakan tagar resmi:
#Hardiknas2025 dan #PendidikanBermutuUntukSemua
untuk menyebarkan pesan positif tentang pentingnya pendidikan berkualitas dan kolaboratif.
Siapa Saja yang Harus Mengetahui dan Melaksanakan?
Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh elemen terkait, seperti:
- Para Menteri dan pejabat tinggi negara
- Duta Besar dan perwakilan Indonesia di luar negeri
- Gubernur, Bupati, dan Walikota
- Kepala Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota
- Kepala satuan pendidikan di dalam dan luar negeri
- Guru, tenaga kependidikan, serta peserta didik
Mereka diimbau tidak hanya menjalankan upacara, tetapi juga turut menyelenggarakan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai luhur pendidikan nasional dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Lebih dari Sekadar Seremoni
Pedoman peringatan Hardiknas tahun ini tidak hanya berisi ketentuan teknis, tetapi juga membawa pesan simbolik dan harapan besar. Dengan semangat gotong royong, diharapkan pendidikan Indonesia benar-benar bisa menyentuh seluruh kalangan—tanpa memandang latar belakang sosial, geografis, maupun ekonomi.
Peringatan ini menjadi refleksi sekaligus titik tolak untuk terus memperbaiki dan menguatkan sistem pendidikan sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Jika Anda seorang guru, siswa, atau petugas upacara, pastikan mengikuti seluruh panduan ini dengan seksama. Gunakan pakaian adat yang sopan dan nyaman, serta ikuti upacara dengan penuh khidmat.
Terus pantau informasi lanjutan di situs resmi Kemendikdasmen dan sumber terpercaya lainnya agar tidak tertinggal pembaruan terbaru seputar Hardiknas 2025.
Apakah Anda sudah siap menjadi bagian dari gerakan pendidikan nasional yang lebih inklusif dan bermutu?
***