bernasnews — Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI) bekerjasama dengan ISEI Cabang Yogyakarta, Kantor Perwakilan BI DIY dan Fakuktas Bisnis dan Ekonomika UAJY menyelenggarakan “Workshop Penulisan Buku Ekonomi dan Bisnis dengan Menggunaan AI”.
Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hybrid bertempat di Student Lounge, Kampus 2 UAJY Babarsari, Yogyakarta, Kamis (24/4/2025).
“Peserta luring sebanyak 50 orang dan peserta daring mencapai 100 peserta. Mayoritas peserta merupakan dosen dan peneliti dari berbagai PTN/PTS di DIY,” kata Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta Dr. Y. Sri Susilo, usai kegiatan.
Lanjut Susilo menjelaskan, hadir dalam acara pembukaan antara lain Prof. Christantius Dwiatmaja, Ph.D, Wakil Ketua Bidang V PP ISEI; Ibrahim, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur; Wenefrida Mahestu NK, Ph.D, Dekan FBE UAJY; Prof. Jaka Sriyana, Ph.D, Anggota Bidang V PP ISEI.
Selain itu juga hadir Gumilang AS, Ph.D, Wakil Ketua 1 ISEI Cabang Yogyakarta; Dr. Rudy Badrudin, Wakil Ketua 3 ISEI Cabang Yogyakarta; Dr. Y. Sri Susilo, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, dan Firman S. Parningotan, Sekretaris Eksekutif PP ISEI. Adapun sebagai narasumber workshop adalah Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Akt., CA, Dosen STIE YKPN dan Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta.
Prof. Christantius yang juga Direktur Eksekutif LAMEMBA dalam sambutannya menyatakan Bidang V PP ISEI terus menyelenggarakan workshop untuk membantu peningkatan kompetensi dosen dan peneliti yang juga pengurus dan anggota ISEI.
Menurut Wakil Ketua Bidang V PP ISEI, kompetensi dosen dan peneliti dalam meneliti dan menggunakan metode riset terkini, menulis artikel di jurnal, menggunakan software untuk mengolah data dan menulis buku harus selalu selalui di-up grade dan disegarkan.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Christantius juga mengucapkan terima kasih kepada FBE UAJY, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY dan ISEI Cabang Yogyakarta yang telah bersedia berkolaborasi dalam event workshop ini.
Selanjutnya Gumilang AS yang juga Wakil Dekan 3 FEB UGM mengungkapkan, bahwa penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sangat relevan untuk mendukung aktivitas dosen dan peneliti. Menurut Gumilang, kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna bagi dosen, membantu mereka dalam berbagai tugas akademik dan penelitian, serta meningkatkan efektivitas pembelajaran mahasiswa.
Kemudian AI juga dapat membantu dosen dalam menyusun bahan ajar, membuat soal ujian, hingga menganalisis data mahasiswa untuk personalisasi pembelajaran. “Dengan demikian workshop penulisan buku dengan memanfaatkan AI sangat relevan untuk mendukung aktivitas dosen dan peneliti saat ini,” jelas Gumilang AS.
“Penggunaan AI untuk membantu menyusun atau menulis buku merupakan kebutuhan pada saat saat ini,” imbuh Ibrahim, yang sebelumnya menjabat Kepala Perwakilan BI DIY. Menurutnya, dosen dan peneliti harus memanfaatkan dan menggunan secara optimal teknologi digital terkini. Penggunaan teknologi digital menjadikan aktivitas lebih mudah, cepat dan efisien.
“Berkaitan denggan hal tersebut Bank Indonesia juga mengoptimalkan teknologi digital, termasuk penggunaan QRIS dalam pembayaran,” ucap Ibrahim, yang mempunyai hobby bermain golf dan bersepeda sehat.
“Dengan menggunakan QRIS pembayaran manejadi lebih mudah, cepat dan aman baik dari sisi pembeli dan penjual,” tandasnya.
Sementara Dekan FBE UAJY Wenefrida Mahestu mengemukakan, bahwa FBE UAJY mendukung sepenuhnya aktivitas yang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk workshop penulisan buku dengan fasilitasi AI ini.
Menurut Mahestu, pemanfaatan AI atau kecerdasan buatan untuk aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat) merupakan kewajaran dan sesuai dengan perkembangan teknologi digital.
“Dosen dan peneliti yang memanfaatkan AI dalam aktivitasnya diharapkan dapat semakin produktif dalam menghasilkan karya ilmiah, termasuk buku,” harap dia.
“Untuk menulis buku harus diawali dengan niat,” tegas Wing, penulis lebih dari 60 buku. Menurut Wing, niat yang sungguh-sungguh merupakan modal dasar untuk menulis buku dan AI hanya merupakan alat bantu. Selanjutnya Wing menyarankan sebaiknya dosen dan peneliti menggunakan AI yang berbayar. Dengan AI yang berbayar maka fasilitasi dari AI tersebut akan memperoleh informasi lebih lengkap dan menjadikan output buku materinya menjadi lebih baik dan lengkap.
“Niat adalah kondisi yang diperlukan (necessary condition) dan mulai menulis adalah kondisi yang mencukupi (sufficient condition),” ujar Wing. Jadi setelah ada niat harus segera diikuti untuk memulai menulis buku.
Sebagian peserta mengharapkan kepada PP ISEI dan ISEI Cabang Yogyakarta untuk menyelenggarakan berbagai workshop untuk mendukung aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. “ISEI Cabang Yogyakarta dengan dukungan PP ISEI dan pemangku kepentingan akan berusaha memenuhi harapan tersebut,” ujar Y. Sri Susilo, yang juga penulis artikel terkait Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata, di berbagai media cetak maupun media online mainstream. (*/ ted)