News  

Nekat Gowes ke Bukit Paralayang, Siswa Berkebutuhan Khusus Terjerembab ke Jurang

Siswa Berkebutuhan Khusus Terjerembab ke Jurang/Foto: Polsek Purwosari

bernasnews– Petaka menimpa Az, seorang siswa berkebutuhan khusus asal Bantul yang nekat mengayuh sepeda seorang diri menuju Bukit Paralayang.

Petualangan tragis itu berakhir dengan kematian setelah ia terjerembab ke jurang di kawasan jalan ekstrem Girijati-Giricahyo, tepatnya di Dusun Parangrejo, Kalurahan Girijati, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Winarko, membenarkan peristiwa memilukan yang terjadi pada Jumat malam, 18 April 2025, sekitar pukul 18.40 WIB. Korban mengayuh sepeda dari arah timur (Giricahyo) menuju barat (Girijati).

“Saat menuruni jalan yang curam dan menikung tajam ke kiri, ia gagal menguasai laju sepedanya. Sepeda melaju tanpa kendali hingga akhirnya menabrak batu di bahu jalan kanan dan langsung terhempas ke jurang,” ujar Iptu Winarko, Sabtu (19/4/2025)

Benturan keras membuat tubuh Az terlempar dan menghantam dasar jurang. Warga yang mendengar suara benturan segera mendatangi lokasi dan menemukan korban dalam kondisi tak sadarkan diri.

Petugas medis dari RSUD Panembahan Senopati Bantul yang tiba di lokasi menyatakan Arzaq telah meninggal dunia di tempat.

“Hasil pemeriksaan medis menunjukkan luka sobek parah pada wajah. Korban tidak sadarkan diri dan meninggal seketika setelah kecelakaan,” imbuh Winarko.

Az, siswa kelahiran 31 Januari 2008, tinggal di Tarungan, Panjangrejo, Pundong, Bantul. Meski memiliki kebutuhan khusus, ia dikenal bersemangat dan mandiri. Sayangnya, semangat petualangan di sore itu justru berakhir tragis.

Polisi telah mengamankan lokasi kejadian dan mengimbau masyarakat, khususnya orang tua dan guru, untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak berkebutuhan khusus di area rawan.

“Jalan di sekitar Bukit Paralayang memang memiliki turunan tajam dan tikungan ekstrem. Sangat berbahaya bagi pengendara sepeda, apalagi jika tidak memiliki kontrol dan pengalaman cukup,” tegas Iptu Winarko.

Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kejadian ini menjadi peringatan keras agar masyarakat tak menganggap remeh medan ekstrem meskipun hanya menggunakan sepeda. (ef linangkung)