bernasnews – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga meluncurkan dua layanan konsultasi pendidikan yang ditujukan untuk membantu masyarakat menghadapi berbagai permasalahan pendidikan. Peluncuran ini berlangsung dalam sebuah acara di Lapangan Mancasari, Wirobrajan, pada Rabu (16/4/2025).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa, menjelaskan bahwa layanan ini merupakan bagian dari percepatan pelayanan pendidikan yang fokus pada layanan dasar, khususnya pendidikan. Salah satu layanan yang diluncurkan adalah konsultasi kesulitan belajar, di mana masyarakat dapat mengakses bantuan dari psikolog di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Disabilitas.
“Ini merupakan percepatan layanan Pemkot Yogyakarta soal layanan dasar pendidikan, yaitu konsultasi layanan permasalahan pembelajaran. Kita ada psikolog di UPT Pelayanan Disabilitas. Kalau ada keluhan masyarakat atau orang tua misalnya (anak) disuruh belajar susah, males-malesan, maniak HP dan sebagainya, kalau diterangkan guru lari-lari, kalau sudah jadi persoalan bisa dikonsultasikan ke psikolog kami,” jelasnya.
Saat ini, dua psikolog yang bertugas di UPT tersebut fokus melakukan asesmen terhadap anak-anak, baik yang berkebutuhan khusus maupun yang mengalami kendala lain dalam proses belajar. Budi menegaskan bahwa tidak semua anak yang bermasalah dalam belajar tergolong sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tetapi bisa jadi mengalami permasalahan lain yang perlu penanganan khusus.
“UPT harapannya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Kalau sebelumnya hanya ke anak berkebutuhan khusus, sekarang lebih banyak ke anak bermasalah dari sisi pendidikan,” tambahnya.
Selain layanan konsultasi belajar, Pemkot juga meluncurkan UPT Pengelola Jaminan Pendidikan Daerah. Unit ini bertugas mengelola persoalan pendanaan pendidikan agar lebih cepat tertangani dan memangkas birokrasi.
“Kalau ada permasalahan jaminan pendidikan kita bisa memperpendek birokrasi. Kita lebih proaktif dengan ada hotlinenya dan ditempel di setiap RW. Tadi sudah diserahkan secara simbolis poster-posternya. Karena biasanya masyarakat kalau ada masalah pendidikan dana merasa inferior, merasa tertekan, mau koordinasi dengan sekolah sulit, kita sebagai mediator dalam hal ini,” jelas Budi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, yang turut hadir dalam acara tersebut menyebut peluncuran layanan ini sebagai bagian dari instruksi Pemerintah Kota untuk percepatan layanan publik. Ia juga mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan yang bergerak cepat menjawab persoalan warga.
“Acara hari ini adalah percepatan dari Dinas Pendidikan. Pemerintah Kota Yogyakarta meminta semua OPD melakukan percepatan, dan salah satu yang dilakukan Dinas Pendidikan pertama adalah mengajak semua sekolah melakukan kebersihan di sekolah masing-masing. Kemudian hari ini ada launching konsultasi kesulitan belajar dan konsultasi layanan pendanaan pendidikan,” terang Wawan.
Wawan juga menyampaikan bahwa layanan ini ditujukan untuk seluruh warga Kota Yogyakarta. Ia mencontohkan bagaimana pagi tadi salah satu siswa menyampaikan kesulitan mengikuti ujian sebelumnya, dan langsung mendapatkan solusi dari pihak Dinas Pendidikan.
“Ini sasarannya untuk warga Kota Yogyakarta. Jadi kalau ada masalah pendidikan, hubungi Dinas Pendidikan,” tutupnya.
Dengan hadirnya dua layanan ini, Pemkot Yogyakarta berharap masyarakat tidak lagi merasa sendirian dalam menghadapi persoalan pendidikan, baik dari sisi psikologis anak maupun dari sisi pendanaan. Layanan ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara warga, sekolah, dan pemerintah.