News  

Disperindag DIY Selenggarakan Workshop JFD, Dorong Jogja Menuju Pusat Industri Fashion Global

Para peserta Workshop JFD berfoto bersama Kepala Disperindag DIY Yuna Pancawati dan Narasumber. (Foto: Kiriman Sulistyawan DS)

bernasnews — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar Workshop Jogja Fashion Dunia (JFD) bertempat di Ross Inn Hotel, Jalan Ringroad Selatan, Kabupaten Bantul, Selasa (15/4/2025).

Workshop yang bertemakan “Marketing Fashion: Strategi Branding & Promotion” ini menjadi wadah penting bagi para pelaku industri kreatif DIY untuk memperkuat branding dan promosi produk fashion mereka ke pasar global. Acara ini dibuka langsung oleh Founder JFD Muhammad Anwar Karim.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang telah berkiprah di bidang branding dan promosi produk fashion. Mereka adalah Praktisi Branding Rumah Ludo, Nissaul Aulia; Owner Suwatu, Rico Rindoko; dan Owner Pasar Mustokoweni, Nita Kenzo. Ketiganya berbagi pengalaman tentang membangun brand fashion yang kuat serta strategi menembus pasar digital dan internasional.

Dalam sambutannya, Anwar menegaskan pentingnya peran industri kreatif sebagai modal utama kemajuan DIY. Ia berharap, setelah workshop ini, para peserta mampu melahirkan ide-ide segar serta memperluas jaringan dengan berbagai pemangku kepentingan di bidang fashion dan ekonomi kreatif.

“Industri kreatif adalah kekuatan utama DIY. Lewat workshop ini, semoga lahir kreativitas baru dan jejaring yang kuat. Cita-cita JFD untuk menjadikan Jogja bagian dari peta industri fashion dunia bukan hal mustahil,” ujar Anwar penuh optimisme.

Nita Kenzo selaku Narasumber saat memberikan materi branding dalam Workshop JFD. (Foto: Kiriman Sulistyawan DS)

Sementara itu, Kepala Disperindag DIY Yuna Pancawati dalam sambutannya mengemukakan, bahwa upaya menjadikan Jogja sebagai pusat industri fashion dunia harus dilakukan secara kolektif. Menurutnya, kolaborasi antarpelaku industri menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi besar tersebut.

“Positioning Jogja sebagai pusat industri fashion dunia akan difokuskan pada wastra dan craft, dua kekuatan khas yang dimiliki DIY,” terang Yuna.

Kata Yuna, JFD bukan sekadar forum diskusi, tetapi menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring dan kapasitas pelaku industri kreatif di DIY. Workshop ini adalah langkah awal dari rangkaian kegiatan yang akan berlanjut dengan partisipasi Jogja Fashion Dunia dalam ajang Muslim Fashion Week di Jakarta.

Workshop ini dapat memberikan wawasan praktis yang bisa langsung diterapkan oleh para pelaku industri, serta memperluas jaringan mereka secara nasional maupun internasional. Dengan ekosistem yang kuat, Jogja diyakini mampu memberi warna dalam peta industri fashion global,” harap Yuna. (*/ ted)