News  

Perayaan Hari Jadi Ke-213 Kadipaten Pakualaman: Acara Adat, Kegiatan Sosial, dan Perlombaan

Penampakan depan istana Pura Pakualaman, Jalan Sultan Agung, Kota Yogyakarta. (Foto: Dok. bernasnews)

bernasnews — Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-213 Kadipaten Pakualaman sebagai salah satu Kerajaan Trah Mataram Islam yang masih aktif hingga saat ini, akan digelar serangkaian kegiatan baik internal maupun eksternal seperti acara adat, kegiatan sosial dan berbagai perlombaan, mulai tanggal 26 April 2025 sampai 25 Juni 2025 mendatang.

Putra Sulung KGPAA Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Bimantoro mengemukakan, peringatan ini menjadi momentum penting mengenang perjalanan panjang Kadipaten Pakualaman sejak pendirian resminya pada 22 Juni 1812 (Masehi) oleh KGPAA Paku Alam I.

Menurutnya, dalam perayaan tahun ini tema yang diangkat terinspirasi dari sengkalan dalam Tahun Jawa Je 1958, yaitu “Manggala Gati Wiwaraning Rat”, yang bermakna Pimpinan yang penuh perhatian merupakan gerbang kesejahteraan dunia.

“Tema ini mencerminkan harapan besar bagi pemimpin yang bijaksana dan penuh perhatian dalam membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan peran Kadipaten Pakualaman dalam menjaga serta mengembangkan budaya Yogyakarta,” kata BPH Kusumo, dikuti dari laman jogjaprov.go.id.

Panitia Hadeging Kadipaten Pakualaman 2025, KRT Radyowisroyo menjelaskan secara garis besar, acara terbagi menjadi tiga kategori, yakni acara adat, kegiatan sosial, hingga berbagai perlombaan. Acara adat bucalan, ziarah makam, hingga upacara adat wilujengan sudah digelar sebelumnya pada Desember 2024. Acara adat ini sebagai wujud rasa syukur atas berdirinya Kadipaten Pakualaman.

Selain acara adat dan kegiatan sosial, berbagai kegiatan lomba juga akan dilaksanakan. Lomba melibatkan peserta dari tingkatan PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. Beberapa lomba bahkan diadakan tingkat nasional.

“Salah satu diantaranya adalah lomba mewarnai motif batik Pakualaman yang bisa diikuti semua kalangan, termasuk anak dengan kebutuhan khusus. Ini salah satu upaya untuk memasyarakatkan nilai-nilai budaya, termasuk kepedulian Gusti Putri terhadap anak-anak berkebutuhan khusus,” beber KRT Radyowisroyo.

Sementara puncak acara akan digelar Resepsi Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta, untuk internal dan tamu undangan di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama. Resepsi ini sekaligus akan menampilkan tarian yang dipersembahkan Kawedanan Nitya Budaya yaitu Mataya dan Langen Praja.

“Serangkaian perlombaan yang diselenggarakan sebagian besar diperuntukkan bagi pelajar mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA sampai dengan mahasiswa. Hal tersebut merupakan upaya mengenalkan warisan budaya kepada generasi muda,” terang dia.

“Sejalan dengan visi Sri Paduka dalam melanjutkan kewajiban leluhur Mataram sebagai pengemban kebudayaan dan sesuai dengan amanat UU Keistimewaan DIY No.13/2012. Juga sebagai bentuk peran dan tanggung jawab Kasultanan dan Kadipaten dalam menjaga dan mengembangkan Budaya Yogyakarta yang merupakan warisan budaya bangsa,” pungkas KRT Radyowisroyo. (ted)