bernasnews — SD Kanisius Jetis Depok menggelar kegiatan Outing Class atau pembelajaran di luar kelas. Kegiatan ini ini dilaksanakan di dua tempat tujuan, dengan berangkat bersama-sama dari halaman sekolah tersebut, di Jetis Depok, Sendangsari, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (27/2/2025).
Outing Class diikuti oleh seluruh siswa SD Kanisius Jetis Depok dari kelas 1 sampai kelas 6, sejumlah 151 siswa. Didampingi oleh seluruh guru, karyawan, 5 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang berpraktek di SD Kanisius Jetis Depok, serta 6 orang dari Komite Sekolah.
Kepala Sekolah SD Kanisius Jetis Depok A. Dwiyanti Natalia, S.Pd mengemukakan, bahwa kegiatan ini sesuai dengan tema pembelajaran yaitu keberagaman budaya dan tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka yaitu Kewirausahaan.
“Outing Class kali ini diadakan di dua tempat yaitu di Monumen Jogja Kembali dan di Agro wisata Jejamuran,” terang Dwiyanti, kepada bernasnews, di sela-sela kegiatan.
Tempat pertama yang dituju adalah Monumen Jogja Kembali, yang berada di Jalan Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Di tempat ini para siswa bersama pemandu museum menonton film dokumenter dan keliling museum guna mengamati benda-benda bersejarah serta tokoh-tokoh pejuang zaman kemerdekaan RI.
“Seusai dari Monumen Jogja Kembali para siswa siswi SD Kanisius Jetis Depok menuju tempat berikutnya yaitu agrowisata Jejamuran yang beralamatkan di Jalan Pelda Sugiono, Niron, Tridadi, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, DIY,” kata Dwiyanti.
Sebelum berkeliling, lanjut Dwiyanti, pemandu dari Agrowisata Jejamuran menerangkan sejarah berdirinya agrowisata, jenis-jenis jamur yang dibudidaya dan cara budidayanya. Para siswa tampak antusias di tempat ini, terlihat mereka bersemangat dalam menjawab beberapa pertanyaan dari pemandu. Juga berbagai pertanyaan yang dilontarkan para siswa seputar jamur.
“Setelah penyampaian tentang peraturan yang harus ditaati di agrowisata ini. Pemandu mengajak berkeliling mulai dari tempat membersihkan jamur yang telah dipanen, tempat budidaya (rumah-rumah jamur), tempat pembuatan media tanam dan sterilisasi media tanam,” bebernya.
Usai dari acara keliling, para siswa diajak menuju area di belakang tempat budidaya jamur untuk kegiatan Cooking Class. Di area luar ruang yang cukup luas ini para siswa diajari dan sekaligus berpraktek membuat olahan jamur yaitu jamur crispi.
Di meja panjang yang berjejer telah tersedia jamur tiram, tepung, dan bumbu, dengan dipandu oleh pihak agrowisata para siswa bersemangat dalam mengikuti Cooking Class ini. Racikan karya dari para siswa ini dikumpulkan dan digoreng untuk kemudian dinikmati bersama.
“Sambil menunggu masakan matang, para siswa melakukan berbagai permainan seru yang dipandu oleh para mahasiswa PPG dan dilanjutkan makan siang dengan menu utama dari olahan jamur. Sebagai bonusnya para siswa juga dapat bermain di sungai kecil, yang berada di dekat tempat tersebut,” pungkas Dwiyanti. (ted/ Swasono, Minggir Sleman)