bernasnews — Tahun Baru Imlek tinggal menghitung hari, setiap pergantian tahun tentu bagi siapa pun mempunyai harapan bahwa ada keberuntungan yang lebih baik di tahun yang baru. Bagi masyarakat Tionghioa malam pergantian tahun apabila disertai dengan hujan maka tahun yang baru dimaknai dengan penuh rejeki.
Menurut berbagai sumber, di daratan China sendiri konon merupakan pertanda musim tanam, dengan turunnya hujan pertanian pun akan menjadi subur dan warganya menjadi makmur.
Selain itu, jelang Tahun Baru Imlek terdapat sajian khas berupa kue kranjang serta buah jeruk mandarin yang berwarna kuning kejinggaan. Mengapa buah jeruk, buka buah lainnya? Sebab jeruk bagi masyarakat Tionghoa dipercaya sebagai simbol keberuntungan.
Mereka meyakini dengan memakan buah jeruk mandarin saat memasuki Tahun Baru Imlek akan membawa keberuntungan dan kemakmuran dalam sepanjang tahun bagi dirinya.
Jeruk juga melambangkan keharmonisan dan keutuhan keluarga. Warna oranye atau kejinggaan berdasar spiritualisme Hindu dan Buda dianggap warna paling sakral karena melambangkan kekuatan api yang memurnikan. Jingga menandakan sebuah pengakuan, pencapaian, dan kesuksesan yang layak diterima. (ted)