bernasnews – Yayasan Santo Dominikus menyelenggarakan kegiatan temu pelajar Dominikan atau disebut Dominican Youth Gathering (DYG). Kegiatan dengan tema “Berjalan Bersama Mewartakan Kebenaran” ini dilaksanakan, di Kompleks Joannes Bosco Yogyakarta, Jalan Melati Wetan, Baciro, Yogyakarta, Kamis – Sabtu, 16-18 Januari 2025.
Acara DYG 2025 merupakan perhelatan yang kali ketiganya, dihadiri oleh Siswa, Guru, Kepala Sekolah Dominikan dari Cabang Cimahi, Cirebon, Purwokerto dan Yogyakarta. Sejumlah 326 siswa dengan 27 pendamping, 15 kepala sekolah, serta 25 suster-suster pendidikan.
Ketua Panitia DYG 2025 Yovita Oky Riaztuti, S.Pd dalam sambutannya mengemukakan, bahwa kegiatan DYG yang diselenggarakan merupakan kali ketiga, yang bertujuan mempererat tali persaudaraan dan persahabatan antara para siswa sebagai anak-anak Dominikan.
“Dengan harapan dapat menghayati sebagai siswa sekolah Dominikan dan mengembangkan jiwa kepimpinan, kedewasaan iman, serta melatih mengembangkan semangat studi, kolaborasi dan cinta budaya,” kata Yovita, dalam sambutan acara pembukaan DYG 2025, Kamis (16/1/2025).
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Asrori, SE., M.Si dalam sambutannya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan DYG 2025 sehingga dengan pertemuan ini diharapkan menambah kekompakan dan ini upaya dari yayasan merupakan bagian dari pendidikan pembentukan karakter.
“Meningkatkan kebersamaan dan merasa termotivasi untuk memberikan pelayanan kepada anak didik sehingga kelulusan dari Yayasan Santo Dominikus ini merupakan yang berkualitas, berkarakter, menguasai akademik kognitif namun yang paling penting adalah memiliki karakter budi pekerti yang baik,” harap Budi Asrori.
Dikatakan, kegiatan DYG ini juga berarti meramaikan Kota Yogyakarta sehingga bisa lebih mengenal Yogyakarta itu seperti apa meskipun telah sering berkunjung. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota pendidikan yang ada di Indonesia, kota pariwisata yang diharapkan para peserta dapat menikmati dengan nyaman.
“Sukses selalu untuk Yayasan Santo Dominikus dalam mendidik putra putrinya, terus berjuang. Berbagai macam kebijakan pendidikan dari pemerintah apapun namanya itu hanyalah istilah namun yang paling penting adalah tetap menjaga kultur belajar anak didik dengan baik, jangan sampai kualitas pembelajaran menurun,” ungkap Budi Asrori.
Sementara itu, Ketua Umum Suster-suster OP Indonesia Suster Maria Elisabeth, OP mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada segenap panitia dari Kantor Cabang Yogyakarta yang telah mempersiapkan DYG 2025 ini dengan istimewa.
“Tema yang diangkat ini adalah bukti semangat kami untuk meneladani Santo Dominikus dengan keberanian dan kasih membimbing banyak orang menuju kebenaran. Dalam semangat ini ada sebuah kisah inspiratif dari budaya Afrika, yakni filosofi “Ubuntu” yang bermakna saya ada karena kita ada,” tutur Suster Maria.
Ada dusun kecil di pelosok Afrika ada seorang antropolog yang ingin menguji filosofi itu pada anak-anak. Ia meletakan sekeranjang buah di bawah pohon dan ia meminta pada anak-anak untuk berlomba lari untuk mendapatkan keranjang buah itu, siapa yang dapat bisa menikmati sendiri. Namun apa yang terjadi, anak-anak itu berlari dengan bergandengan tangan karena menginginkan menikmati buah dalam keranjang bersama-sama.
“Pelajaran filosofi ubuntu mengajarkan bahwa hidup yang sejati adalah hidup yang dijalani secara bersama. Kesuksesan kita tidak diukur dari pecapaian pribadi melainkan tapi bagaimana kita saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama dan filosofi ini selaras dengan DYG, kita dipanggil untuk berjalan bersama,” tandas Suster Maria Elisabeth.
Selanjutnya acara pembukaan DYG 2025 secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Suster. M. Albertine, OP, M.Pd selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan Santo Dominikus, dengan didampingi Suster Maria Elisabeth, OP. Acara pembukaan DYG 2025 ini juga dimeriahkan dengan sajian tarian “Mangesti”, tarian “Buta Cakil”, alunan suara gamelan dan menyanyikan lagu jingle DYG 2025.
Untuk diketahui kegiatan DYG pertama kali diselenggarakan di Cirebon, pada tanggal 6-8 Januari 2017, yang menjadi event dua tahunan. Kegiatan DYG Ke-3 sebenarnya dijadwalkan di Yogyakarta pada tahun 2021 namun karena adanya pandemi Covid-19 kegiatan tersebut baru dapat dilaksanakan pada tanggal 16-19 Januari 2025. (ted)