bernasnews – Puskesmas Berbah, Sleman, DIY melakukan kegiatan Fogging di pedukuhan Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY, Jumat (10/1/2025). Fogging dimulai dari pukul 04.00 sampai 06.30.
Kepala Puskesmas Berbah dr. Hari Pratono, M Kes. mengemukakan, kegiatan fogging kali ini sebagai tindak lanjut surat dari RSIY PDHI perihal KDRS tertanggal 18 Desember 2024 sehubungan adanya penderita penyakit DHF atas nama Azizah Nur (9 tahun).
Terdapat juga kasus demam berdarah di wilayah dusun Rejosari pada periode Desember 2024 atas nama Arbi Ahrijal. Menurut pengecekan Angka Bebas Jentik (ABY) wilayah sekitar penderita kurang dari 95 porsen juga mempertimbangkan adanya penularan kasus. “Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dilakukan penyemprotan fogging fokus di sekitar rumah penderita,” kata dia.
Fogging atau pengasapan meski tidak berdampak bagi manusia namun ketika terhirup terlalu banyak juga akan menggangu kesehatan. Untuk itu perlu dipersiapkan sebelum fogging. Sebaiknya ungsikan sementara balita dan orang sakit. Amankan makanan dan minuman, matikan kompor, keluar dari rumah saat fogging. Yang perlu diperhatikan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Tidak dapat membunuh jentik yang ada di air.
“Maka kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemusnahan jentik dengan gerakan 3 M harus sering dilakukan,” kata dr. Hari.
Dukuh Rejosari M Dalis Kurniawan menyambut baik fogging dari Puskesmas Berbah. Sebagai bentuk partisipasinya pelaksanaan fogging dilakukan oleh warga padukuhan Rejosari kelompok Jaga Warga didampingi petugas dari Puskesmas Berbah.
“Foging kali ini baru dilaksanakan di dua kampung Rejosari dan Jogomangsan. Kegiatan fogging akan diulang lagi hari Jumat 17 Januari 2025,” kata dia. (nun/Kusnadi Berbah, Sleman)