bernasnews – Pencapaian terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan menjadi bagian krusial pentahapan pembangunan menuju visi Indonesia Emas. Saat ini, langkah-langkah strategis untuk mencapai SDGs tersebut sudah digalakkan oleh Pemerintah termasuk memasang target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2050 mendatang.
Target ini diketahui ingin dicapai lebih cepat 10 tahun dari target pemerintahan sebelumnya, yaitu pada 2060. Oleh karenanya butuh kerja bersama serta kolaborasi dari berbagai pihak untuk bisa mewujudkannya.
Salah satu yang andil dalam pencapaian target ini adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Posisinya sebagai salah satu moda transportasi yang cukup digemari oleh masyarakat dapat menjadi peluang strategis dalam menjaga bumi secara inovatif dan berkelanjutan.
Sejumlah Layanan Konkret Wujudkan SDGs
Saat dihubungi Tim Bernasnews, Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengungkap sejumlah layanan konkret sudah diterapkan di berbagai stasiun yang ada di wilayah Daop 6.
“Betul sekali [sejumlah layanan konkret] kami hadirkan. Daop 6 sangat berandil besar untuk mewujudkan keberlanjutan dan melindungi lingkungan karena kita mempunyai basis jumlah penumpang yang banyak,” ujar Krisbiyantoro, Sabtu (14/12/2024).
Sebut saja akses masuk penumpang kereta api yang sudah menggunakan face recognition. Krisbiyantoro menjelaskan digitalisasi layanan ini sudah diterapkan sejak 2023 lalu dan mendapatkan respon yang baik dari para pelanggan. Ada tiga stasiun di wilayah Daop 6 Yogyakarta yang diketahui sudah menerapkan fasilitas ini antara lain Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Lempuyangan.
Kehadiran face recognition ini, kata Krisbiyantoro membuat para pelanggan jarak jauh yang hendak memulai perjalanannya, tidak perlu lagi repot menunjukkan berbagai dokumen, mulai dari boarding pass fisik, e-boarding pass, maupun KTP.
Selain itu, ini juga menjadi upaya mengurangi limbah kertas dari hasil cetakan tiket tersebut.
“Dengan kita menghemat kertas otomatis juga melindungi lingkungan dengan tidak adanya produksi kertas besar-besaran untuk tiket tersebut,” jelasnya.
Gunakan Panel Surya
Inovasi selanjutnya adalah implementasi panel surya atau solar cell di area stasiun. Krisbiyantoro tak menepis bahwa penerapan teknologi panel surya di Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan dan yang saat ini sedang berproses di Stasiun Purwosari menjadi komitmen KAI Daop 6 untuk mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif.
Menurutnya penerapan ini tak hanya mencerminkan upaya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi di sektor transportasi pasalnya stasiun-stasiun di Daop 6 dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang mahal dan berbahan bakar fosil tersebut.
“Nanti kedepan nya akan menyasar stasiun-stasiun besar dan perkantoran. Dengan solar cell tersebut kan kita juga menggunakan energi baru terbarukan, tidak mengandalkan daya dari PLN dan itu juga ramah lingkungan karena secara tidak langsung mengurangi emisi karbon,” terangnya.
Pihaknya juga mulai menerapkan penggunaan Biosolar B35 pada beberapa lokomotif dan mesin-mesin penggerak yang ada di area stasiun Daop 6 Yogyakarta.
Kurangi Sampah Plastik
Tak kalah menarik, KAI Daop 6 juga menghadirkan fasilitas Drinking Water Station gratis. Fasilitas ini juga sejalan dengan inisiatif KAI yang terus berupaya menerapkan prinsip SDGs yang menaruh fokus pada keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan.
Para pelanggan kereta api bisa mengaksesnya di Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Solo Balapan dengan menggunakan tumbler untuk mengambil air minum dan menghindari penggunaan botol sekali pakai.
Begitupula dengan layanan yang ada di dalam gerbong kereta api. Krisbiyantoro menyampaikan kemasan penyajian dari makanan yang dijual, perlahan sudah beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan.
“Semangatnya adalah untuk mengurangi sampah plastik yang setiap hari sering atau bahkan selalu digunakan oleh masyarakat khususnya di lingkungan kereta api atau lingkungan stasiun,” kata dia.
Penanaman Pohon
Komitmen KAI Daop 6 mewujudkan SDGs tak berhenti disitu saja. Krisbiyantoro menuturkan juga menggalakan penanaman pohon di area stasiun. Ini adalah salah satu bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program KAI Go Green yang ikut dilaksanakan. Dia menyakini, apa yang dilakukan oleh KAI Daop 6 saat ini, akan membantu Pemerintah dalam mewujudkan SDGs dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang.
“Upayanya akan terus dilakukan apa yang sudah dicanangkan saat ini. Jadi akan terus dikembangkan, yang tadinya belum ada, akan merambah ke stasiun-stasiun lainnya baik face recognation, solar cell, drinking water station dan sebagainya,” tandasnya. (lan)