Paku Alam X Resmikan Nama dan Logo Rumah Sakit Duta Wacana di Momen Dies Natalis ke-62 UKDW

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat meresmikan nama dan logo Rumah Sakit Duta Wacana. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X meresmikan nama dan logo Rumah Sakit Duta Wacana yang rencananya akan dibangun di Sedayu, Kabupaten Bantul, Kamis (31/10/2024).

Peresmian ini dilakukan di momen Dies Natalis ke 62 Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Di momen ini dilaksanakan pula penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Daerah DIY dengan UKDW tentang kerja sama pengembangan dan pemberdayaan sumber daya di DIY.

Dalam sambutannya, Paku Alam X menekankan pemberdayaan masyarakat merupakan usaha untuk membangkitkan potensi yang ada pada masyarakat.

Konsep ini, menurutnya, tidak hanya terkait dengan kekuatan individu tapi juga dengan pengembangan pendidikan karakter.

“Tanpa kecerdasan emosi kita kesulitan menghadapi tantangan, baik dalam akademik maupun kehidupan sosial,” kata KGPAA Paku Alam X, Kamis (31/10/2024).

Dia menjelaskan bahwa pendidikan karakter yang efektif memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan pandangan para ahli yang menyatakan bahwa pemberdayaan adalah perubahan dalam falsafah manajemen yang menciptakan lingkungan di mana individu dapat mengoptimalkan kemampuan mereka.

Jika menilik dari perspektif yang lebih luas, KGPAA Paku Alam X menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah nilai kolektif dari pemberdayaan individu. Dalam scope Yogyakarta, pemberdayaan masyarakat itu dapat diselenggarakan dalam basis sinergi setidaknya melalui tiga aktor utama atau 3 K, yakni Kraton/Kaprajan, Kampus dan Kampung yang menjadi sebuah bangun Triple-Helix model Yogyakarta.

“Pendidikan berkelanjutan adalah kunci untuk membuka gerbang pemberdayaan. Ia bukan sekadar pelajaran di ruang kelas, melainkan upaya menggerakkan semangat, yang mendorong setiap individu untuk belajar, berkembang, berkontribusi sepanjang hidupnya. Tentunya, melalui transformasi dari pragmatisme menjadi praksisme, melalui penerjemahan teori rumit ke teknologi tepat guna, yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, ” ungkapnya.

Sementara Rektor UKDW, Dr.-Ing. Wiyatiningsih mengatakan, kampusnya menjadi pengembangan dari Sekolah Tinggi Theologia (STT) Duta Wacana, memiliki visi untuk menjadi universitas Kristen unggul, terpercaya, transformatif dan berkelanjutan bagi pengembangan ilmu, teknologi, dan generasi yang humanis-berbudaya dan adaptif dalam dunia pluralistik.

Agar visi UKDW dapat menjadi fokus dalam arah pengembangan UKDW, mudah diingat, serta mudah dikomunikasikan kepada masyarakat, maka dicetuskan moto UKDW sebagai Sustainable Entrepreneur Research University atau disingkat SERU. Dengan kata lain, SERU adalah manifestasi visi UKDW yang sekaligus menjadi salah satu strategi dalam pengembangan UKDW menuju visinya.

Wiyatiningsih menjelaskan, kemitraan UKDW menerapkan system pentahelix yang melibatkan lima kelompok masyarakat, yaitu akademisi, pemerintah, media, komunitas dan usaha. Karenanya, untuk mengakomodasi perkembangan UKDW pada masa mendatang, akan dikembangkan Kampus 2 di Desa Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul.

“Pembangunan Kampus 2 akan diawali dengan pembangunan Rumah Sakit Duta Wacana yang dipersiapkan sebagai fasiltas pendukung Fakultas Kedokteran UKDW. Tahun 2024 merupakan tahap persiapan pembangunan oleh Tim Pelaksana Pembangunan, Tim Persiapan RS Duta Wacana, dan Tim Fundraising,” tandasnya. (lan)