News  

Upaya Pemkab Sleman dalam Mengatisipasi Deflasi, Faktanya Begini

Setda Sleman saat memaparkan rencana antisipasi deflasi ekonomi kepada sejumlah wartawan. (Nuning Harginingsih/ bernasnews)

bernasnews — Saat ini beberapa komoditas ada beberapa yang mengalami penurunan tetapi  masih dalam toleransi yang ada sehingga  Masyarakat tidak perlu kawatir dengan adanya inflasi. Pasalnya masih aman dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman  telah melakukan usaha – usaha atau kegiatan perekonomian untuk mengantisipasinya.

Setiap bulannya Pemkab Sleman selalu memantau harga – harga komoditas di 8 pasar pemantuan, yang tersebar di wilayah timur, tengah dan barat. Selain itu, juga pemantauan Harga Pangan Sleman  (Siharpa) yang bisa dicek setiap harinya. Komoditi utama seperti beras, daging ayam, sapi, telor, cabe, bawang merah dan bawang putih, kacang kedelai dan  terigu, ada beberapa yang mengalami kenaikan  terutama yang tetinggi adalah cabe rawit merah sebesar 24,6 persen.

“Untuk kenaikan rata – rata mencapai 0,28 persen sampai 4,7 persen. Khusus cabe rawit merah  yang naiknya paling tinggi disebabkan curah hujan yang pertama  mengakibatkan cabe menjadi rusak tapi untuk kita masih sangat aman lantaran persediaan kita pada bulan September ada 2.651.243 kilogram. Sedangkan kebutuhan kita 1.890.623 kilogram sehingga untuk kebutuhan keluar daerah kita tahan dulu karena untuk mencukupi di daerah kita,” terang Setda Sleman Raden Haris Martapa,S.E, M.T, kepada wartawan, di Ruang Sembada, Senin (21/10/2024).

Kata Raden Haris, dalam rangka  menghadapi  kelesuan  ekonomi  akibat deflasi dan mengantisipasi inflasi, TPID Kabupaten Sleman mengadakan kegiatan Gerakan Membeli Sayuran Petani (GEMATI), Sesarengan Nanem Bibit (SERABI),  Semar Mesem dan  Mrantasi  serta kerjasama  antar daerah dengan pemerintah Kabupaten Bantul dan Pemerintahan Bima, NTB.

“Beberapa hal itulah yang kita lakukan unuk menjaga inflasi dan deflasi yang masih dalam batas toleransi kita bersama yang kondisinya masih normal,” tandas Raden Haris.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Koprasi Usaha Kecil  dan Menengah Siti Istiqomah Tjatur Sulistijatiningtyas, ST, MT menyampaikan bahwa Pemeritah Kabupaten Sleman juga akan mengadakan Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman tahun 2024, dengan tema ‘Greget Nyawiji lan Hangayomi Sesarengan  Mangun Sleman’.

“Kegiatan ini  merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke 108 Sleman dan akan berlangsung selama 10 hari mulai tanggal 1  November sampai degan 10 November 2024, betempat di  Komplek Lapangan  Denggung dan Gedung Serbaguna Sleman,” terang Siti.

“Kegiatan ini bertujuan untuk  mempromosikan dan memperkenalkan potensi  Unggulan Sleman kepada  masyarakat luas  serta untuk meningkatkan  pemahaman tentang  kekayaan daerah. Selain menjadi ajang untuk memamerkan produk local, kegiatan ini juga sebagai platform untuk membuka peluang kerjasama dan investasi yang dapat mendorong pertumbuhan  lokal dan pariwisata,” imbuh dia.

Dari rangakaian kegiatan pameran tersebut di antaranya adalah, bazaratau pameran produk unggulan  dan potensi daerah yang dibagi dalam 7 Zona, dengan  stand yang disediakan sebanyak 240 stand. Juga pawai pembukaan PPD 2024 oleh Marching Band Perguruan Tinggi,  Mobil Hias, Kirab Gunungan, Kirab Bregodo, dan beberapa duta Generadi Muda  Sleman.

“Dan beberapa aneka lomba, seperti lomba display stand, lomba antar kapanewon, lomba BUMN/BUMD/Badan Usaha, Lomab anak – anak. Workshop dan aktivitas, Hiburan, Sleman Bersholawat dan wahana permainan,” pungkas Siti. (nun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *