bernasnews — Dosen dan mahasiswa Prodi Informatika, Elektromedis, Gizi dan PVTO Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, dengan sasaran Kelompok Wanita Tani (KWT) Rukun Sari merupakan salah satu kelembagaan petani di wilayah Desa Srigading, Kabupaten Bantul, pada bulan Agustus dan September 2024.
Pelaksanaan pengabdian tersebut dilakukan dalam berbagai kegiatan yang melibatkan mitra pengolahan jahe (Zingiber officinale Rosc) yang diolah menjadi bubuk. Dalam perjalanan pengelolaan produk yang dihasilkan oleh kelompok wanita tani menemui beberapa permasalahan yaitu tentang bidang produksi dan sistem pemasaran produk.
“Pasalnya dalam proses pembuatan serbuk jahe instan pada KWT Rukun Sari masih dilakukan secara manual dan sangat membutuhkan alat yang dapat mempercepat proses produksi. Juga pada sistem pemasaran produk masih sangat terbatas,” kata Ketua Pengabdian Tri Hastono, M.T, melalui keterangan yang dikirim, Kamis (26/9/2024).
Dijelaskan Tri Hastono, untuk pemesanan pada KWT Rukun Sari masih dilakukan melalui aplikasi whatsapp, sehingga produk yang dihasilkan belum banyak dikenal secara luas. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran online yang memungkinkan produk KWT Rukun Sari dikenal secara luas.
“Selanjutnya kegiatan dilakukan dengan memberikan penjelasan atau sosialisasi terlebih dahulu tentang langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Setelah warga memahami tahapan-tahapan pengolahan jahe bubuk instan tersebut, pelatihan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan jahe bubuk instan,” ungkap dia.
Kegiatan berikutnya yaitu berupa pelatihan keterampilan dan penguasaan teknologi mesin, diantaranya menggunakan mesin parut dan peras jahe untuk mendapatkan saringan sari jahe yang optimal. Sementara mesin kristalisasi bubuk jahe guna meningkatkan hasil produksi dengan waktu yang singkat karena selama ini pengolahan masih menggunakan peralatan tradisional.
“Adapun penggunaan digital marketing membantu KWT Rukun Sari dalam menginformasikan produk dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen. Selain itu, penggunaan digital marketing mampu memperluas pangsa pasar di luar wilayah Kabupaten Bantul. Juga meningkatkan awareness bagi konsumen serta meningkatkan penjualan lantaran platform online memudahkan konsumen untuk membeli produk olahan jahe KWT Rukun Sari tersebut,” papar Danang Widyawarman, S.ST, M.Sc, Pemateri e-commerce pemasaran jahe.
Luaran pengabdian pada permasalahan yang diselesaikan melalui pendampingan dan penggunaan alat adalah efektivitas dan efisiensi dalam pengerjaan bubuk jahe instan. Waktu yang singkat dan jumlah produk yang dihasilkan semakin banyak adalah target luaran ini. “Sementara itu target luaran yang ditangani dengan pelatihan penggunaan e-commerce adalah peningkatan penjualan dengan skala yang lebih besar, sehingga keuntungan dari hasil perniagaan semakin mensejahterakan anggota KWT Rukun Sari,” pungkas Danang. (*/ nun)