News  

“BI Sapa Akademisi” Di Labuhan Bajo: Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030

Selaku narasumber kegiatan "BI Sapa Akademisi" adalah Novi Marianingsih, Deputi Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran BI dan moderator Mutia Rahayu, Asisten Direktur Dekom BI. (Foto: Kiriman Y. Sri Susilo)

bernasnews — Departemen Komunikasi Bank Indonesia (Dekom BI) menyelenggarakan kegiatan “BI Sapa Akademi”, bertempat di Hotel Ayana, Labuhan Bajo, NTT, tanggal 25-26 September 2024. Kegiatan hari pertama diselenggarakan webinar hybrid “Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030” dan Focused Group Discussion (FGD) “Diseminasi kebijakan Terkini BI”, Rabu (25/9/2024).

Selanjutnya pada hari kedua, diselenggarakan “Kunjungan Lapangan & Diskusi Isu Terkini BI”, pada hari Kamis (26/9/2024).

Dalam aktivitas webinar hybrid dihadiri secara luring oleh perwakilan 40 akademisi yaitu dosen  dan peneliti dari Perguruan Tinggi / Lembaga Riset dari seluruh Indonesia. Sementara akademisi yang hadir antara lain Bustanul Arifin (Unila), Haryo Kuncoro (UNJ), Nugroho SBM (Undip),  Fajar B. Hirawan (UII), Mansur Afifi (Unram), M. Rizal Taufikurahman (INDEF), Margiyono (UBT), YB Suhartoko dan Y. Sri Susilo (UAJY). Juga hadir secara daring 700 mahasiswa Program Sarjana/Magister dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN/PTS) se-Indonesia.

Acara webinar tersebut dibuka oleh Deputi Direktur Dekom BI Puji Widodo. Adapun selaku narasumber adalah  Novi Marianingsih, Deputi Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran BI dan moderator Mutia Rahayu, Asisten Direktur Dekom BI.

Deputi Direktur Dekom BI Puji Widodo dalam sambutan pembukaan mengemukakan, kegiatan “BI Sapa Akademis” ini bertujuan mendesiminasikan kebijakan dan isu terkini Bank Indonesia kepada akademisi, baik dosen, peneliti dan mahasiswa.

Menurut Puji, kebijakan terkini makroprudensial dan kebijakan sistem pembayaran terkini harus terdiseminasi dengan baik kepada pemangku kepentingan termasuk akademisi. “Di samping itu, diharapkan akademisi memberikan respon dengan kritik dan saran yang konstruktif,” ungkap dia.

Deputi Direktur Dekom BI Puji Widodo saat menyampaikan sambutannya. (Foto: Kiriman Y. Sri Susilo)

Sementara itu, Novi Marianingsih selaku narasumber menjelaskan, bahwa Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) untuk 5 tahun ke depan yaitu BSPI 2030 yang merupakan kelanjutan dari BSPI 2025. BI bakal memfokuskan BSPI 2030 pada lima inisiatif utama.

“Pertama adalah modernisasi infrastruktur pembayaran. Kedua, konsolidasi industri pembayaran nasional. Ketiga, inovasi dan akseptasi digital. Selanjutnya, keempat perluasan kerja sama internasional. Terakhir atau yang kelima adalah pengembangan rupiah digital,” terang Novi.

“Pengembangan rupiah digital juga termasuk dalam fokus pengembangan BSPI 2030,” imbuh Alumnus Doktor Ilmu Ekonomi UI itu.

Menurut Novi, Rupiah digital dalam tahap finalisasi proof of concept atau validasi konsep. Dalam tahap ini, BI tengah mematangkan teknologi apa yang digunakan apakah tersentralisasi atau desentralisasi? Bagaimana kita harus ke wholesaler dan retailer?. Bagaimana ini akan dilisensikan atau ini bisa didistribusikan ke ritel? “Beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut sedang disiapkan oleh BI terkait penggunaan Rupiah digital di masa mendatang,” kata dia.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah mahasiswa dari PTN/PTS mengajukan pertanyaan kepada narasumber. “Harus diakui beberapa pertanyaan yang diajukan cukup bernas lantaran mengaitkan sistem pembayaran dengan beberapa variabel ekonomi makro,” ungkap Novi, sebelum menjawab pertanyaan mereka. 

“Dalam kegiatan ini, Dekom BI menyediakan cindera mata untuk 15 mahasiswa yang dtetapkan berdasarkan pertanyaan yang dianggap terbaik,” tambah Y. Sri Susilo, Peserta Webinar dan FGD “BI Sapa Akademisi”, Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJ melalui pesan whatsapp (WA), dari venue. (*/ ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *