News  

Wabup Sleman Danang Maharsa, Lakukan Panen Padi Hasil Program Optimalisasi Lahan Tidur di Dusun Gamplong

Suasana panen hasil program optimalisasi lahan tidur di Dusun Gamplong, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Mayudan,Kabupaten Sleman. (Nuning Harginingsih/bernasnews)

bernasnews — Penyelenggaraan panen hasil program optimalisasi lahan tidur di Dusun Gamplong, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Mayudan,Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta   merupakan salah satu bukti keberhasilan kolaborasi dan sinergi, yang telah kita lakukan dalam menjaga ketersediaan stok pangan atau pasokan kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman.

Melihat hasil panen yang menggembirakan ini, harapannya ke depannya upaya pemanfaatan lahan tidur untuk budidaya tanaman pangan dapat dioptimalkan lagi untuk menjaga kedaulatan pangan di Kabupaten Sleman. Demikian dikemukakan oleh Bupati Sleman dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, saat panen padi hasil program optimalisasi lahan tidur di Dusun Gamplong pada hari Jumat (20/9/2024).

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman mengungkapkan, bahwa hal ini semakin menginspirasi masyarakat Kabupaten Sleman untuk memanfaatan lahan tidur yang ada di wilayahnya, untuk kegiatan budidaya tanaman pangan. Menurut Danang, dengan ketersediaan bahan pangan yang cukup maka masyarakat dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau. Pengembangan bidang pertanian, pada saat ini juga dapat dikaitan dengan bidang pariwisata dan bidang kesehatan.

“Juga meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupannya, menciptakan peluang usaha baru bagi petani untuk menyediakan berbagai produk pertanian organik yang bebas obat – obatan dan pupuk kimia,” kata Danang, saat bersama Kapolres Sleman Ardi dan Dandim Sleman.

Pihaknya juga berharap nilai jual produk meningkat dan strategi ini dapat menjadi alternatif bila industri pertanian massal tidak lagi dapat kita penuhi. Apapun yang dipilih oleh petani tujuannya tetaplah peningkatan kesejahteraan petani dan terpenuhnya kebutuhan pangan lokal.

“Saya yakin dengan koordinasi dan sinergi yang mantap diantara seluruh anggota TPID maka kita dapat melakukan seluruh upaya yang dimungkinkan untuk mendukung upaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, terutama pangan dan pengendalian pangan dan pengendalian inflasi,” imbuh dia.

Kata Danang, berharap TPID tidak hanya menyasar persoalan yang memicu gejolak harga melalui pendekatan yang bersifat jangka pendek. Namun secara bertahap direncanakan mulai menyentuh pada solusi atas berbagai persoalan yang bersifat struktural seperti peningkatan produktivitas tanaman pangan, kelancaran distribusi, dan struktur pasar yang efisien.

“Melalui kesempatan ini, saya mengajak semua pihak untuk kembali menguatkan komitmen dalam upaya pengendalian inflasi,”tegas Wakil Bupati Sleman.

Wakil Bupati Sleman (Kanan), Dandim Sleman dan Kapolres Sleman menyaksikan proses pemanenan padi. (Nuning Harginingsih/ bernasnews)

OPD terkait harus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok di lapangan guna mengantisipasi kemungkinan naiknya jumlah kebutuhan yang diikuti dengan kenaikan harga komoditas. Sebab kenaikan harga tersebut tentunya akan berimbas lansung dan memberatkan masyarakat.

“Seperti kita ketahui bersama, program ini didasarkan atas penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertanian RI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 04/MoU/HK.220/M/04/2024 atau NK/20/IV/2024 tentang sinergitas tugas dan fungsi pada pembangunan pertanian pada tanggal 25 April 2024 dalam rangka gerakan antisipasi darurat pangan nasional,” beber Danang Maharsa.

Kapolres Sleman juga menyampaikan bahwa program Sinergitas Pembangunan Pertanian untuk Mendukung Indonesia Maju merupakan program kolaborasi antara Polresta Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman, dengan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Program sinergitas tersebut dituangkan dalam kegiatan optimalisasi lahan tidur yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas beras yang merupakan komoditas andil inflasi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sleman. Sebagai pilot project, optimalisasi lahan tersebut telah dituangkan di Gamplong IV dengan luas 22 Ha, yang sebelumnya merupakan lahan tidur (tidak ditanami).

Kata Kapolres Sleman, lahan ini sebelumnya tidak dapat ditanam karena irigasi yang tidak lancar, akibat penyempitan saluran yang rusak. Pembangunan gorong – gorong dan perbaikan saluran irigasi rusak dilakukan bekerjasama dengan, Dinas PUP – ESDM DIY agar irigasi yang terhubung dengan selokan Van Der Wick kembali lancar. Kick off penanaman telah dilaksanakan, pada tanggal 11 Juni 2024.

Program ” Sinergitas Pembangunan Pertanian Untuk Mendukung Indonesia Maju ” berhasil dengan panen yang saat ini sudah dapat dilakukan, perkiraan panen padi per hektare sebanyak 8,8 ton/Ha dengan luas lahan 22 Ha panen padi berpotensi sebanyak 193,6 ton.

“Untuk selanjutnya, petani agar bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk pertanian secara berkelanjutan dan diupayakan untuk serempak dilaksanakan agar bisa berhasil. Juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat biar stabilitas dan keamanan tetep terjaga apabila masysrskatnya makmur,” pungkas Kapolres Sleman Ardi. (nun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *