News  

Bertema “Aksi Adaptasi Iklim”, Peringatan HUT Ke-79 PMI Digelar Sederhana Namun Sarat Makna

Ketua PMI DIY GPBH. H. Prabukusumo saat memotong tumpeng dalam acara peringatan HU Ke-79 PMI. (Foto: Istimewa)

bernasnews — Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 PMI dengan sederhana namun sarat makna, bertempat di Kantor PMI DIY, Jalang Ringroad Barat, Pelemgurih, Banyuraden, Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (17/9/2024). Acara tasyakuran tersebut dilaksanakan dengan pemotongan tumpeng oleh Dewan Kehormatan, Ketua, dan Wakil Ketua PMI DIY dan dirangkai dengan pembagian doorprize. 

Hadir dalam acara tersebut, Dewan Kehormatan, Pengurus, Pegawai PMI se-DIY, Relawan, Alumni Peserta Jumabara Nasional Tahun 2023, dan pendonor Darah Sukarela penerima penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial tahun 2024, tokoh masyarakat setempat, dan keluarga pasien Klinik Utama Dialisis, serta mitra PMI DIY.

Ketua PMI DIY GPBH. H. Prabukusumo dalam sambutannya mengemukakan, bahwa jejak langkah PMI tidak terpisahkan dengan sejarah rakyat, bangsa, dan negara sejak perang kemerdekaan hingga saat ini meneguhkan mandat serta cita-cita sebagai organisasi kemanusiaan yang membantu pemerintah dan melayani masyarakat.

Menurut Ketua PMI DIY, selaras dengan tema Peringatan HUT ke-79 PMI “Aksi Adaptasi Iklim”, PMI selalu terlibat dalam pengurangan risiko bencana maupun tanggap darurat bencana termasuk bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim (banjir, tanah longsor, badai tropis) sampai dengan krisis kesehatan seperti Pandemi Covid-19.

“Sampai dengan saat ini PMI tetap menjaga mandat utamanya dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang rentan serta ada untuk menjadi mitra pemerintah. Sejak Januari sampai dengan hari ini (Selasa, 17/9) PMI DIY telah mendistribusikan 1.550.000 liter air bersih pada 9 Kapanewon wilayah Kabupaten Bantul dan 5 Kapanewon wilayah Kabupaten Gunungkidul”, tutur Gusti Prabu, sapaan akrab Ketua PMI DIY.

Pemotongan tumpeng peringatan HUT Ke-79 PMI oleh Dewan Kehormatan PMI DIY. (Foto: Istimewa)

Kata Gusti Prabu, setiap orang memiliki peran penting dalam aksi adaptasi iklim dengan melakukan aksi-aksi dalam keseharian. Misalnya, menanam pohon, hemat listrik, mengolah sampah, menggunakan dua sisi kertas untuk print, mengirimkan dokumen secara online, membawa botol minum, memelihara tanaman di ruangan kantor, memasang perangkat hemat air di toilet dan kran.

“Juga aksi-aksi lain untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Aksi ini diharapkan dapat dimulai dilakukan dan perlahan menjadi gaya hidup setiap personel PMI maupun masyarakat,” tegas putra Sultan HB IX ini.

Gusti Prabu mengajak semua entitas PMI untuk saiyeg saeka praya menjalankan tugas, pokok, dan fungsi masing-masing untuk menjaga organisasi dan membantu masyarakat. PMI adalah organisasi yang mengandalkan kepercayaan dari semua pihak.

“Maka saya berharap semua komponen PMI jangan sampai mencemari institusi, tetap berbuat yang terbaik untuk masyarakat tanpa rasa lelah dengan niat hati yang mulia, berkembang, maju, bermanfaat untuk masyarakat tanpa memandang latar belakang ras, suku, agama, adat istiadat, politik,” harap dia.

Suasana peringatan HUT Ke-79 PMI oleh PMI DIY. (Foto: Istimewa)

Selain itu, Gusti Prabu juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh mitra yang sudah membantu  dna mendukung PMI dalam berprestasi, meningkatkan kapasitas maupun dalam kondisi bencana. PMI bisa menjadi fasilitator sebagai perantara dengan pemangku kepentingan maupun donatur untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dilakukan PMI DIY melalui unit-unit kerja di PMI DIY di antaranya pelayanan kesehatan oleh Klinik Pratama PMI DIY dan penambahan 4 bed menjadi total 16 bed untuk layanan Klinik Utama Dialisis, serta pelayanan ambulans.

“Selain itu, juga melalui peningkatan kapasitas melalui pelatihan di Pusdiklat PMI DIY seperti pelatihan pertolongan pertama, pelatihan ambulans, pelatihan basic trauma cardiac life support (BTCLS), dan uji kompetensi bagi relawan, pegawai, dan sumber daya manusia yang concern pada penanggulangan bencana,” ungkap Gusti Prabu.

Pihaknya juga mendorong PMI untuk terus menerus mengembangkan kapasitas, meningkatkan pelayanan, melakukan koordinasi dengan pemerintah, para mitra, dan melibatkan masyarakat dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang kepalangmerahan di antaranya penanganan bencana, penanganan konflik, penyediaan darah yang aman dan sehat.

“Juga penanganan masalah kesehatan, sosial, serta pendidikan dan pelatihan dalam rangka pembinaan generasi muda, diseminasi kepalangmerahan, dan tugas-tugas kemanusiaan lainnya,” tandas Gusti Prabu. (*/ ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *