bernasnews – Ajang otomotif tahunan, Indonesian Custom Show 2024 sukses menghadirkan ratusan mobil dan motor custom karya anak bangsa pada 31 Agustus – 1 September 2024 di Jogja Expo Center.
Adapun tagline yang diusung yakni “Conjure Hard Stone” yang menggambarkan semangat para pelaku custom automotive dalam berkarya.
I Made Panji Winata selaku Divisi Show and Shine ICS 2024, mengatakan kehadiran lebih dari 200 mobil dan motor custom dari berbagai wilayah Indonesia, acara ini menjadi ajang pertemuan para pecinta otomotif dan builder yang menampilkan karya-karya terbaik mereka di custom car and bike display.
Ia menjelaskan tahun ini ICS berusaha menciptakan genre custom dengan karakter yang kuat, berakar pada budaya Indonesia.
“Tema Conjur Hearthstone ini kami angkat untuk merepresentasikan kekuatan persatuan yang menghasilkan karya-karya terbaik. Kami ingin menunjukkan bahwa budaya Indonesia bisa menjadi inspirasi utama dalam dunia custom otomotif,” kata Panji saat dijumpai di sela-sela pameran Indonesian Custom Show (ICS) di JEC.
Meski baru tiga kali digelar, kata Panji, ICS telah berhasil menciptakan kolaborasi luar biasa antara budaya dan otomotif, yang semakin memperkuat identitas Indonesia di panggung internasional. ICS 2024 tidak hanya menjadi ajang pamer kreativitas, tetapi juga membuktikan bahwa budaya lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk mendunia melalui karya-karya custom yang unik dan inovatif.
“ICS bukan hanya tentang otomotif, tetapi juga tentang bagaimana kita memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia di kancah internasional,” ucap dia.
Selama cara digelar, pengunjung dapat melihat special car dan bike display yang menakjubkan. Sejumlah mobil dan sepeda motor juga dijadikan sorotan utama dalam Indonesian Custom Show 2024.
Salah satu yang cukup mencuri perhatian publik dari ICS 2024 adalah hot rod unik karya Dede Edun, yang memadukan motif dan karakter khas Indonesia dengan elemen otomotif modern.
Mobil yang terinspirasi dari Pedati Gede, sebuah kendaraan dari abad ke-14 di Cirebon, berhasil menarik perhatian publik, termasuk seorang kolektor asal Jepang yang langsung membelinya. Handy Nansa yang akrab disapa Dede Edun Builder menjelaskan proses pembuatan hot rod tersebut memakan waktu hingga dua tahun.
“Kami memadukan ornamen-ornamen dari Pedati Gede dengan desain hot rod yang modern. Ini bukan sekadar replika, tetapi sebuah interpretasi budaya yang diaplikasikan dalam dunia otomotif,” kata dia.
Dede Edun menilai Pedati Gede Cirebon ini memiliki cerita yang menarik dimana awalnya pada tahun 1371, atau era kerjaan Hindu Budha. Ornamen-ornamen khas Pedati Gede pun disematkan pada Cakrabuana Cart Rod.
Perpaduan itu menjadi inspirasi bagi Dede. Selain itu kendaraan asli nusantara itu diaplikasikan pada kendaraan hotrod yang notabene dari Amerika.
“Untuk Pedati Gede kita gambarkan beberapa seperti roda belakang yang besar, karena Pedati Gede itu roda belakangnya besar, lebih dari 2 meter,” pungkasnya. (lan)