News  

UKDW Ajak Mahasiswa The Hong Kong Polytechnic University Gali Potensi Kearifan Lokal di Kalurahan Argorejo

UKDW saat menggelar Opening Ceremony KKN Tematik Internasional yang melibatkan mahasiswa Hong Kong di Yogyakarta. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Sebanyak 62 mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dan 64 mahasiswa The Hong Kong Polytechnic University (PolyU) akan mengikut program KKN Internasional, International Service Learning (ISL).

Adapun program ini merupakan kerjasama kedua kampus dengan mengusung tema kesehatan (ISL-Health) dan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (ISL-STEM) sebagai bentuk kesadaran Perguruan Tinggi menjadi bagian dari masyarakat yang berkewajiban mengungkap, meningkatkan, dan melestarikan kearifan lokal masyarakat. 

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UKDW Yogyakarta, Freddy Marihot Rotua Nainggolan menjelaskan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Bantul dipilih sebagai lokasi program ISL-Health serta Sekolah Dasar (SD) Teruna Bangsa dan SD Kalam Kudus sebagai lokasi program ISL-STEM karena didasarkan pada kesesuaian dengan program Pemda serta potensi dan kebutuhan penerima manfaat, dalam hal ini warga Argorejo dan murid kedua sekolah.

“Program ini mengajak kelompok mahasiswa lintas prodi untuk berperan aktif dalam peningkatan kualitas hidup atau kesejahteraan masyarakat. Proses bekerja sama dengan mahasiswa internasional dan turun langsung ke masyarakat diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UKDW Yogyakarta, Freddy Marihot Rotua Nainggolan, Rabu (10/7/2024).

Ia tak menepis bahwa program ISL-Health tersebut juga mendukung program yang telah dicanangkan oleh Kapanewon Sedayu yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dengan cara menggali potensi lokal berbasis kreatifitas untuk meningkatkan daya saing masyarakat. 

“Semoga program ISL-Health ini diharapkan mampu menggali potensi masyarakat, khususnya terkait penanganan kasus stunting dan kesehatan lanjut usia (lansia) di Kalurahan Argorejo,” ujarnya.

Koordinator Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Willy Sudiarto Raharjo SKom MCs menjelaskan dengan beragamnya mahasiswa yang terlibat, kegiatan yang dilakukan juga menjadi lebih bervariasi dan holistik.

Ada tiga fokus utama dalam kegiatan yakni lansia, ibu-ibu yang memiliki anak, dan anak-anak. Pada lansia, mahasiswa mengadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan komprehensif berupa pemeriksaan tekanan darah, asam urat, kolesterol, dan status gizi, edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, olah raga bersama, pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT), dan pendampingan komputerisasi data.

Pada ibu-ibu, mahasiswa menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pemberian buku edukasi stunting. 

Nah, untuk anak-anak, mereka menyelenggarakan kegiatan pengaderan pendamping pembelajaran Bahasa Inggris, lomba Bahasa Inggris, edukasi pemilahan sampah, aktivitas luar ruangan, dan bimbingan belajar kepada anak TK dan SD.

”Selain tiga fokus utama itu, kami juga mengadakan kegiatan yang dapat dihadiri oleh warga desa lainnya berupa pendampingan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) remaja dan sosialisasi pencegahan Demam Berdarah (DBD),” imbuhnya.

Staf Service-Learning and Leadership Office (SLLO) PolyU, Renee Leung juga menyampaikan hal senada. Kata dia, program tersebut juga menjadi media bagi PolyU untuk mempromosikan literasi STEM kepada kaum muda.

“Kami berharap selain mempromosikan literasi STEM kepada kaum muda, program ISL STEM juga mampu menumbuhkan pemikiran kritis, keterampilan pemecahan masalah, dan mempromosikan kreativitas dan inovasi di kalangan siswa, serta mengurangi kesenjangan digital,” ucap dia.

Sementara Ngadimin, Lurah Argorejo, menyambut baik program ini. Argorejo memiliki luas sekitar 725 hektare dengan populasi sekitar 15.000 jiwa.

Program ini menandai langkah penting dalam upaya internasionalisasi pendidikan tinggi dan pengabdian masyarakat, menggabungkan keahlian global dengan kebutuhan lokal.

“Program ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup warga kami,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya adaptasi budaya bagi para mahasiswa asing.

“Mohon untuk bisa menyesuaikan dengan budaya masyarakat yang berbeda,” pesannya. (lan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *