bernasnews — Yayasan Kiwari, Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional (Forhannas), Forum Kebinekaan dan Keistimewaan Indonesia (FKKI), serta DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia Kabupaten Sleman menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk menyambut Peringatan Ke-12 tahun UU Keistimewaan Yogyakarta.
Kegiatan diawalidengan acara khitanan massal dan pertunjukan seni budaya Kuntulan, bertempat di Pondok Pesantren Marifatullah, Dusun Sragan, Kalurahan Sendang Mulyo, Kapanewon Minggir, Sleman, Minggu (30/6/2024).
Hadir dalam gelaran tersebut, antara lain dari Paniradyo Keistimewaan Sugiyarta, Panewu Minggir yang diwakili oleh Panewu Anom Wahyu, Babinsa Minggir yang mewakili Danramil Minggir, Provost Polsek Minggir yang mewakili Kapolsek Minggir, dan Dukuh Sragan.
Juga nampak hadir, Tokoh Keistimewaan Yogya DR. Haryadi Baskoro, M.Hum, Ketua IWOI DPD Sleman bersama pengurus dan anggotanya, serta Bakal Calon Bupati Sleman Harda Kiswaya, yang turut mendukung kegiatan Kiwari dan Seni Budaya Kuntulan asli Sleman.
Ketua Panitia Peringatan Ke-12 tahun UUK Suharmanto S.Tj, menjelaskan, bahwa khitanan massal ini merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Kiwari, Forhannas, FKKI, dan IWOI Sleman, dengan dukungan dari HIPMI Peduli BPC Sleman, Bank Syariah Sleman, Lazismu Daerah Sleman, IDI Sleman, dan tenaga medis dari PMII Sleman.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Keistimewaan Jogja tidak hanya untuk perseorangan atau kaum elit, tetapi juga bisa dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Suharmanto.
Sementara itu, Sugiyarta dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang menggabungkan unsur keagamaan dan budaya. Sehingga menurutnya, unsur-unsur Keistimewaan Yogyakarta dapat terasa. “Kolaborasi antara keagamaan dan budaya ini sangat penting untuk menunjukkan Keistimewaan Yogyakarta yang bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” ungkap Sugiyarta.
Sebanyak 15 anak, mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 5 SD, mengikuti khitanan massal ini. Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Minggir, Moyudan, Seyegan, Godean, Kulon Progo, dan bahkan dari Pekalongan yang ikut serta saat sedang berlibur di Yogyakarta.
Para peserta khitanan mendapatkan bingkisan berupa baju koko, peci, sarung, dan uang dari panitia, serta sertifikat dan celana sunat dari PMI. Rangkaian kegiatan ini akan berlanjut hingga puncaknya pada Peringatan Ke-12 tahun UU Keistimewaan Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2024, di tempat yang sama. (nun)