bernasnews — Pada hari Sabtu (30/3), umat Katolik seluruh dunia merayakan malam Paskah atau Vigili Paskah. Perayaan ini berlangsung pada malam Sabtu Suci setelah Jumat Agung dan sebelum Minggu Paskah untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus.
Seperti tahun – tahun sebelumnya sesuai kesepakatan umat setempat, Perayaan Paskah dan Natal diselenggarakan bertempat, di Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus, Macanan, Madurejo, Kapanewaon Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.
Perayaan Malam Paskah dipimpin oleh Romo Bernadus Agus Rukmono, OMI, dengan diawali pemberkatan lilin Paskah yang dilaksanakan di halaman gereja. Kegiatan ibadah ini dihadiri sekitar 1.400 umat paroki yang memenuhi seluruh ruang dan halaman gereja.
Setelah memasuki Vigili meriah, umat mendengarkan sabda Allah yang diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sementara, dalam homilinya Romo. Agus menyampaikan inti dari bacaan pertama, bahwa Allah menciptakan semua alam ciptaan-Nya baik adanya, Allah menciptakan alam secara detail untuk manusia agar dijaga kelestariannya.
“Allah menghendakai segala sesuatu benar, namun yang terjadi tidak sesuai dengan sebenarnya. Adam dan Hawa yang dipercaya Allah jatuh ke dalam dosa, dan itulah yang menjadi awal masuknya dosa turun temurun,” tutur dia.
“Namun Allah tetap mengingginkan keselamatan manusia dengan mengutus Nabi Musa dan Nabi – Nabi selanjutnya, tapi manusia tetap jatuh ke dalam dosa, sampai akhirnya Allah mengutus Tuhan Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Allah berkehendak agar kita bertobat dan selamat,” lanjut Romo Agus.
Allah tidak putus asa menyelamatkan manusia, sampai hari ini Allah senantiasa berusaha menyelamatkan manusia. Apakah kita akan melanjukan dosa, seharusnya kita bersyukur. Ketidakmampuan manusia untuk bersyukur itulah yang menyebabkan manusia jatuh ke dalam dosa.
Menurut Romo Agus, orang yang tidak bersyukur hidupnya penuh dengan ambisi, menghalalkan berbagai cara, hidup penuh dengan iri hati, hidupnya bisa menghancurkan segalanya. “Orang yang bersyukur itu orang yang sederhana, menerima apa adanya, marilah kita hidup dengan penuh kasih, berkeadilan, tidak ada iri hati, tidak pemarah, tidak ada kebencian, itu semua kunci hidup sehat dan bahagia,” tandas dia.
Romo Agus juga mengingatkan, bahwa malam Paskah ini adalah perayaan menantikan kebangkitan Yesus Kristus. “Bapak Ibu dan saudara – saudara yang terkasih, perayaan Vigili Paskah merupakan hari berjaga – jaga, memasuki Minggu pagi perayaan Paskah. Maka meskipun malam ini kita merayakan misa namun kita wajib mengikuti perayaan Paskah yang sesungguhnya yaitu misa Minggu paginya.” pungkas Romo Agus.
Sementara itu, Misa Paskah meriah di gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan, dipimpin oleh Romo. Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr dan didukung sajian koor dari SD Kanisius Totogan, dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Maret 2024, dimulai Pukul 07:00 WIB.
Dalam homilinya Romo. Issri menyampaikan, bahwa kita telah sampai pada puncak rangkaian perayaan Paskah, menjalani masa PraPaskah dengan pertobatan, matiraga dan berbagi. Salah satu buahnya sudah kita persembahkan kepada saudara – saudara kita yang membutuhkan.
“Bapak Ibu yang terkasih, dengan pertobatan yang kita jalani, kita telah dipulihkan menjadi anak – anak Tuhan, dengan memperbaharui janji baptis, mengimani Bapa, Putra, dan roh Kudus. Kita semua menjadi anak – anak Tuhan,”terang Romo Issri.
Pada akhir homilinya Romo Issri juga mengajak seluruh umat untuk mensukseskan formatio iman berjenjang, dengan selalu berusaha mempelajari pemahaman dan pengetahuan iman. tidak hanya mempelajari tetapi harus diwujudnyatakan dengan kesaksian kita. “Menunjukkan diri kita dikuduskan, dipiih Tuhan Yesus untuk mewujudkan nilai – nilai ketulusan hati, kejujuran, dan belas kasih dalam kehidupan sehari -hari,” pungkasnya.
Sebelum berkat penutup, Ketua Dewan Paroki Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus, Sujadi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu perayaan Tri Hari Suci di gereja ini, sehingga seluruh rangkaian ibadah bisa berjalan dengan lancar. “Selamat Hari Paskah kepada Romo dan seluruh umat. Semoga Tuhan memberkati. Amin,” ucap Sujadi. (zbd/ Yohanes Sudarna, Umat Paroki St. Paulus Sendangguwo Semarang)