bernasnews — Mahasiswa pogram studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya UNY Ega Ayu Wulandari berhasil menamatkan pendidikan sarjananya dengan IPK 3,78 dan meraih predikat cumlaude, dalam gelaran Wisuda Periode III Tahun Akademik 2023/ 2024, di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Dalam menempuh yang dicita-citakan itu tidaklah mudah bagi Ega sapaan akrab Ega Ayu Wulandari. Ayah Ega berprofesi sebagai buruh harian lepas yang bekerja hanya jika ada panggilan. Sedangkan ibunya bekerja di pabrik genting dengan upah yang tidak seberapa.
“Penghasilan orang tua yang hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari membuat saya berpikir dua kali untuk melanjutkan kuliah. Apalagi saya memiliki adik yang juga masih sekolah,” ujar Ega, saat ditemui di Kampus UNY, Kamis (29/2/2024).
Ega yang memang bercita-cita menjadi seorang guru tersebut mengatakan, awalnya memutuskan untuk masuk ke SMK dan mengambil jurusan Elektronika Audio Visual lantaran orientasinya bisa langsung bekerja dan membantu perekonomian keluarga. Namun ditengah-tengah masa sekolah, ia membulatkan tekad meraih mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah.
“Sewaktu SNMPTN saya mencoba mengambil jurusan manajemen dan ilmu komunikasi, namun tidak lolos. Kemudian mencoba lagi ikut UTBK SBMPTN, walaupun waktu itu dibarengi dengan Ujian Kelulusan Kejuruan yang juga cukup menyita pikiran dan tenaga. Alhasil dengan modal niat dan giat belajar saya lolos di UNY,” ungkap Ega.
Sementara ayahanda Sumaryanto pun berkisah, bahwa anak pertamanya tersebut sejak kecil memang memiliki cita-cita menjadi guru namun diurungkan karena keterbatasan biaya. “Anak saya itu pintar, pingin sekali jadi guru tapi kalau harus kuliah tidak punya uang. Namun alhamdulillah ada beasiswa KIP-Kuliah yang dapat membantu biaya kuliahnya. Saya senang Ega akhirnya bisa kuliah di UNY,” terang Sumaryanto, dengan haru.
Sang ibu, Peni Lestari juga merasa bersuka cita mendengar Ega bisa diterima di jurusan impian yaitu PBSI. “Sedari kecil, Ega memang suka berpuisi dan bahkan pernah menjuarai lomba di tingkat sekolah,” tutur Peni, dengan bangga.
Selama kuliah di UNY, gadis kelahiran 24 September 2000 ini terus berproses agar berkembang menjadi individu yang lebih baik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan menimba ilmu.
Meskipun sempat menjalani kuliah online karena virus Covid-19 yang merebak kala itu namun hal tersebut tidak menghalanginya untuk ikut aktif menjadi bagian dari beberapa organisasi di kampus. “Saya sangat bersyukur bisa mendapat bantuan pendidikan KIP-K selama kuliah. Karena itu saya tidak akan menyia-nyiakan waktu kuliah saya,” kata Ega.
Ia pun mengikuti beberapa organisasi seperti UNSTRAT dan UKM Limlarts. Di UKM Limlarts Ega bergabung di departemen PSDM dan juga pernah menjadi Kadep dan DPO di UKM tersebut. Sempat menjadi guru les mengajar calistung untuk anak PAUD dan TK.
Juga mengajar anak-anak SD untuk semua mata pelajaran dengan sistem door to door ke rumah muridnya. Selama masa skripsi, Ega juga sudah bekerja menjadi guru honorer di salah satu SMP swasta. Selama masa skripsi, Ega juga sudah bekerja menjadi guru honorer di salah satu SMP swasta. Selain untuk mencari biaya tambahan dan mengisi waktu yang cukup luang, pekerjaan ini menjadi satu langkah pertama untuk meraih cita-citanya sebagai seorang guru.
Ega berharap setelah lulus dapat melanjutkan Program Profesi Guru (PPG) agar bisa mengikuti tes PPPK dan menjadi guru yang professional di bidangnya. Juga menyimpan keinginan studi lanjut S2 jika masih diberikan kesempatan. Orang tuanya, Sumaryanto dan Peni Lestari hanya bisa berharap agar anaknya dapat mewujudkan semua hal yang dicita-citakan.
“Jangan sampai anak-anak saya hanya jadi seperti bapaknya, harus jadi orang yang sukses. Lulus S1 ini hanya salah satu mimpi dari Ega, jadi terus kejar impian sampai dapat. Semoga ilmu yang didapatkan selama kuliah di UNY juga bisa bermanfaat bagi banyak orang,” pungkas Sumaryanto, ayahanda Ega. (*/ ted)