bernasnews — SD Marsudirini St. Theresia menyelenggarakan perkemahan dalam Semester 2. Perkemahan Jumat Sabtu bagi Penggalang SD Marsudirini atau disebut PERJUSA dilaksanakan di halaman sekolah setempat, Boro, Nanggulan, Kulon Progo, tanggal 26-27 Januari 2024.
PERJUSA merupakan sarana penting untuk membentuk karakter dan keterampilan peserta. Dalam konteks sekolah, PERJUSA penggalang menawarkan pengalaman belajar yang unik, memperkuat nilai-nilai pramuka, dan memberikan peluang untuk pengembangan pribadi.
Juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendalami prinsip-prinsip dasar pramuka, seperti kejujuran, kedisiplinan, dan kerja sama. Ini bukan hanya tentang belajar di dalam kelas, melainkan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Dalam PERJUSA, siswa diperkenalkan pada keterampilan outdoor seperti membangun tenda, membuat api, dan orientasi di alam bebas. Keterampilan ini tidak hanya berguna untuk kegiatan pramuka, tetapi juga meningkatkan kemandirian dan rasa tanggung jawab siswa terhadap lingkungan.
Hari pertama dalam kegiatan PERJUSA diawali dengan pendirian tenda pada pukul 13:00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan Upacara Pembukaan Perkemahan. Kepala Sekolah SD Marsudirini St. Theresia saat amanat upacara pembukaan kemah mengemukakan, bahwa dengan adanya PERJUSA dapat mempererat persaudaran, kerja sama dan kepekaan adik – adik penggalang.
Selain itu, menurut Kepala Sekolah, bahwa kemandirian dan kedisiplinan adalah hal penting yang harus diterapkan.Terlihat adik – adik penggalang sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Usai upacara pembukaan dilanjutkan dengan istirahat sejenak dan mempersiapkan alat untuk kegiatan berikutnya. Kemudaian kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan dragbar. Di sinilah kerja sama dan ketangkasan mereka diuji. Ada rasa bangga ketika regu mereka dapat selesai dan benar dalam pembuatan dragbar. Satu persatu regu memperlihatkan pada Kakak Pembina. Tidak terasa sudah sore hari, waktunya anak-anak untuk mandi sore.
Kegiatan dimulai kembali pukul 19:00 WIB, setelah mereka selesai makan malam. Anak – anak pun terkejut ketika kedatangan Romo Paroki yaitu Romo Romualdus Subyantara Putra Perdana,Pr. Dan panitia meminta Romo Paroki yang memberikan renungan. Saat renungan Romo Suby menegaskan, bahwa Dasa Dharma Pramuka harus dipegang teguh oleh adik – adik penggalang. Romo juga mengajak supaya adik – adik penggalang mengaplikasikan Dasa Dharma Pramuka dalam kepemimpinan Kristiani, yang dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja
Setelah acara renungan, kegiatan dilanjutkan upacara api unggun, yang sudah dinanti – nanti anak – anak. Upacara api unggun dimulai dan terlihat semua antusias mengikutinya. Usai upacara api unggun, dilanjutkan pentas seni dari masing – masing regu. Mereka menampilkan kreatifitas regu masing – masing. Di sini terlihat anak – anak sangat senang bernyanyi, menari, dan menampilkan kebolehannya di depan teman – teman.. Sehingga tak terasa waktu menunjukan pukul 22:00 WIB, di mana saatnya anak – anak untuk istirahat malam.
Kegiatan pagi diawali ibadat di Romo Prentaler, dilanjutkan senam dan bersih – bersih diri. Tepat pukul 08:00 WIB, kegiatan Wide Game dimulai. Anak – anak mulai berjalan menuju Pos 1 – Pos 6, dengan mengikuti tanda yang ada. Setiap pos mereka mengerjakan tugas. Di sinilah kerja, kekompakan mereka diuji. Kegiatan wide game berakhir kurang lebih pukul 11.45 WIB, kemudian makan dan membereskan tenda serta diakhiri dengan upacara penutupan. Tidak lupa di acara penutupan diumumkan kejuaran. Terbaik pertama yaitu regu Dahlia, kedua regu Mawar, dan ketiga Melati.
PERJUSA menciptakan kesempatan bagi siswa untuk melakukan evaluasi diri, dengan menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan, mereka dapat menilai kemampuan mereka sendiri dan mengidentifikasi area di mana mereka dapat berkembang lebih baik. Dengan mengintegrasikan perkemahan penggalang dalam kurikulum sekolah, institusi pendidikan dapat melibatkan siswa dalam pengalaman pembelajaran holistik, menciptakan lingkungan di mana mereka dapat tumbuh sebagai individu yang tangguh, beretika, dan penuh semangat kepemimpinan. (zbd/ Th. Ika Ayu LN, Guru SD Marsudirini St. Theresia Boro, Kulon Progo, DIY)