bernasnews – PERUMDA PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta menggelar acara Sosialisasi Kualitas Air Minum dan pengenalan produk air minum dalam kemasan (AMDK) ‘AirJogja’, bertempat di Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, Jumat (8/12/2023).
Kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Likungan Hidup Kota Yogyakarta, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta, dan Direktur Utama PERUMDA PDAM Tirtamarta Yogyakarta.
Dihadiri oleh puluhan peserta, diantaranya Mantri Pamong Praja (MPP) Kemantren Danurejan, Mantri Anom Kemantren Danurejan, Ka. Jawatan Sosial Kemantren Danurejan, Tim Penggerak PKK Kemanten Danurejan, Lurah dan Ketua kampung se- Kemantren Danurejan.
MPP Kemantren Danurejan Bambang Endro Wibowo, SIP, M.Si dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dijadikan tempat sosialisasi terkait dengan kualitas air minum. Menurut Endoro, sosialisasi ini sangat penting bagi warga tentang kondisi air (sumur) yang ada di wilayahnya.
“Semoga yang disampaikan oleh para narasumber bermanfaat dan khususnya apa yang disampaikan oleh pihak PDAM Tirtamarta menjadikan para peserta juga warga Danurejan berminat untuk berlangganan, mengingat air bersih di Kota Yogyakarta juga semakin langka karena masifnya Pembangunan tempat tinggal,” ujar Endro Wibowo.
Kepala Dinas Likungan Hidup Kota Yogyakarta, yang diwakili oleh Analis Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Intan Dewani mengemukakan, bahwa perihal kualitas air berdasar peraturan yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan.
“Air Minum adalah air yang melalui pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi adalah air yang digunakan untuk keperluan higiene perorangan dan/atau rumah tangga,” terang dia.
Lebih lanjut Intan menjelaskan, bahwa Parameter Uji Air Tanah adaloah menggunakan acuan parameter air untuk keperluan higiene dan sanitasi. “Ada tiga jenis parameter yaitu fisik, kimia dan mikrobiologi. Juga 13 parameter wajib yang meliputi suhu, TDS, kekeruhan, warna, bau, pH, nitrat , nitrit, Krom Val 6, besi, mangan, Escherichia Coli, dan Total Colicorm,” bebernya.
Pihaknya juga menyampaikan hasil jumlah sampel uji kualitas air tanah di Kota Yogyakarta, tahun 2021 hingga 2023 dengan total sampel uji 315 tempat. Untuk wilayah Danurejan jumlah sampel uji ada 10, diantaranya kantor kemantren, kelurahan, OPD, sekolah dan satu rumah warga.
“Hasil uji kualitas tanah parameter fisika melebihi batas baku mutu berupa parameter kekeruhan. Parameter kimia parameter nitrat, serta pada parameter mikrobiologi, parameter total coliform yang menyentuh angka 90persen,”ujar Intan.
Sementara itu, Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta diwakili oleh Ketua Tim Kerja Kesling Kes Kerja Kes Olahraga Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Nur Wara Gunarsih, S. Tr.Kes mengungkapkan, bahwa air dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia. Salah satu tujuan Pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) atau disingkat SDGs pada sektor lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air dan sanitasi.
“PBB menetapkan 12 universal goal dan asional target. Target tersebut menyerukan pada negara-negara untuk ‘mencapai universal akses dalam sektor air minum dan sanitasi’ dapat tercapai pada tahun 2030,” terang Nur Wara.
Dalam kesempatan itu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga memaparkan target penyediaan air minum berdasar RPJMN 2020-2024. Pentingnya pengawasan hulu-hilir dan kunci kualitas air minum. “Pada tahu 2023 Dinkes Kota Yogyakarta menggarkan untuk pemeriksaan kualitas air secara fisik, kimia dan mikrobiologi sebanyak 350 sampel,” kata Nur Wara.
“Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinkes pada jaringan PDAM, mayoritas memenuhi syarat dan atau memenuhi baku mutu kesehatan sehingga dikategorikan aman sebagai air minum aman. Hal ini dikarenakan air dari PDAM telah melalui pengolahan bertingkat sebelum didistribusikan ke pelanggan,” tandasnya.
Pada sesi terakhir Direktur PERUMDA PDAM Tirtamarta yang diwakili Kepala Divisi Humas PERUMDA PDAM Tirtamarta Zamzani, S.AP memaparkan tentang penitngnya air minum sehat untuk Masyarakat Kota Yogyakarta, 4 aspek pelayanan PERUMDA PDAM Tirtamarta. Juga proses pengolahan dan pengawasan kualitas air minum PDAM Tirtamarta.
“Kami juga sedang menggelar Promo Pasang PDAM/ Ledeng di Yogyakarta tahun 2023. Hanya dengan pembayaran pertama Rp 500 ribu saja, kemudian pembayaran ke 2 dan ke 3 masing-masing cukup @Rp 250 ribu. Dengan syarat dan ketentuan berlaku, silakan segera hubungi WA 0817-105-333,” terang dia.
Zamzani juga mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk mengenal lebih dekat dengan ‘AirJogja’, yang sejarah produ AMDK tersebut sejak tahun 2018, kemudian tahun 2021 membangun pabrik sendiri dan mendapatkan sertifikiat izin usaha seperti SNI dan BPOM. “Lantas pada tahun 2023 mengganti nama merek yang semula Tirtamarta menjadi AirJogja. Juga menambahkan produk AMDK jenis gelas 220 mililiter dan botol 600 mililiter. Sehingga terdapat 4 jenis produk AirJogja,” terang terang dia.
Dikatakan, AirJogja adalah air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PERUMDA PDAM Tirtamarta Yogyakarta. Dengan tujuan untuk memberikan air minum yang sehat dan berkualitas bagi Masyarakat Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
“AirJogja memiliki kandungan PH 8+ serta terbebas dari bakteri, virus maupun beragam polutan lainnya yang merugikan kesehatan. Selain itu, AirJogja juga telah memenuhi ketentuan yang berlaku sesuai dengan Permenperin Nomor 96/M-IND/12/2011 atau SNI 3553 : 2015. Produk AirJogja secara berkala dilakukan pemeriksaan atau audit baik internal maupun eksternal melalui Lembaga Sertifikasi maupun Balai POM,”tandas Zamzani. (nun/ ted)