bernasnews – Pemerintah Kota Yogyakarta bakal mengembangkan Kotabaru menjadi kawasan wisata budaya. Adapun realisasi itu menangkap potensi yang ada dan merealisasikannya dalam program Re-Branding Kotabaru.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya melihat potensi kawasan Kotabaru sebagai kawasan cagar budaya dengan citra kawasan sebagai kota taman atau Garden City. Selain itu, juga merupakan bangunan indis/kolonial serta menyiratkan banyak nilai sejarah perjuangan.
Dalam menjalankan proses re-branding kawasan Kotabaru, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki beberapa sasaran yaitu dengan meningkatkan konservasi cagar budaya, perkembangan ekonomi, meningkatkan branding kawasan, serta Tata Kelola yang bersinergi dengan kelembagaan kawasan dan menjadikan pendukung aspek serta infrastruktur di kawasan Kotabaru.
“Harapannya di lima tahun kedepan dapat terealisasi untuk menyusun tata bangunan dan lingkungan, mendirikan sistem informasi kotabaru, serta optimalisasi branding Kotabaru Heritage. Selain itu, ke depannya juga akan dilakukan redesain dan revitalisasi Kridosono dan optimalisasi kawasan kotabaru,” ujar Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya.
Aman menjelaskan, Kotabaru Heritage akan menjadi bagian branding Kotabaru yang mengandung 4 ideologi yaitu, Heritage, Garden city, Premium, dan Malam hari.
“Dari keempat ideologi tersebut merupakan bagian penting dalam membangun branding Kotabaru,” imbuhnya.
Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Wiyatiningsih menyampaikan mengenai gagasan pengembangan Kotabaru terkait bisnis.
Menurut dia, kawasan Kotabaru memiliki berbagai potensi, peluang dan usaha-usaha penggerak pariwisata sudah terlihat di kawasan Kotabaru misalnya fotografi wisata, wisata belanja, kuliner malam, rute wisata sepeda dan berbagai event yang diselenggarakan
“Jika berbicara mengenai Kotabaru, tidak bisa lepas dengan namanya Culture heritage tourism di mana orang-orang melakukan perjalanan untuk merasakan aktivitas otentik, kisah-kisah orang yang hidup berabad-abad yang lalu, artefak, makanan, pakaian, dan musik,” pungkasnya. (lan)