bernasnews – Harga gula pasir di Kabupaten Sleman mengalami kelonjakan selama beberapa pekan terakhir. Saat ini, harga gula pasir berkisar di Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram dan berpeluang semakin tinggi di tingkat pengecer.
Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo menyampaikan telah memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) untuk menambah kuota reduksi biaya distribusi di pasar murah yang terus bergulir.
“Kemarin dalam rapat terbatas saya sampaikan untuk solusi cepatnya kita tambah dulu kuota gula pasir di pasar murah yang kita lakukan di tiap kapanewon itu. Awalnya per kapanewon itu 1,2 ton, kita tambah menjadi 2 ton. Adanya reduksi biaya distribusi yang kita berikan sehingga harga jual bisa jauh di bawah harga pasar,” kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Rabu (1/11/2023).
Kustini menyebut bahwa variasi jenis gula serta berbagai merk penyedia memang sangat banyak yang beredar. Sehingga nantinya dibutuhkan koordinasi lebih lanjut untuk menentukan langkah yang diambil termasuk dalam pelaksanaan pasar murah mendatang.
“Karena kondisinya seperti itu, nanti kita lihat bagaimana perkembangan langkah yang kita lakukan ini dan kita tentu ada evaluasi juga. Sudah turun atau belum, dan kalau belum kita akan berikan intervensi seperti apa lagi. Kira-kira seperti itu,” terang Kustini.
Terkait dengan kebutuhan gula pasir bagi pelaku UMKM, Kustini menambahkan bahwa mereka dapat mengakses gula pasir dengan harga murah melalui pasar murah di tiap kapanewon.
Dengan kuota reduksi biaya yang telah ditambah, dirinya berharap hal itu dapat membantu masyarakat yang membutuhkan gula pasir dengan harga murah.
“Sementara intervensinya lewat pasar murah, dan para pelaku UMKM bisa datang kesana. Mudah-mudahan dengan kuotanya ini kita tambah, cukup untuk masyarakat dan terutama pelaku UMKM kita. Serta kita harap harga (gula pasir) segera stabil,” pungkasnya. (lan)