bernasnews — Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menyelenggarakan kegiatan Pameran Keris dan Edukasi Budaya Keris Yogyakarta, bertajuk ‘Menuju Ruang Edukasi Budaya Keris Nusantara’ bertempat di Grha Keris, Jalan Gamelan, Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta, pada tanggal 16-19 Oktober 2023, Jam 09:00 – 16:00 WIB.
Ketua Panitia Alex Lutfi didampingi oleh 7 perwakilan komunitas keris dalam wadah Sekber Komunitas Keris Jogja menjelaskan, bahwa Sekber yang resmi pada tanggal 13 Maret 2023 yang berjumlah 16 komunitas didalam proses sampai hari ini yang aktif tinggal 7 komunitas. Menurut Alex, ini adalah salah satu proses bahwa secara alamiah akan mengikis lantaran kesibukan masing-masing.
“Meskipun demikian, teman-teman dari 7 komunitas ini mempunyai satu ikatan, satu tanggung jawab tugas oleh Dinas Kebudayaan DIY. Alhamdulillah kami secara intens melakukan pertemuan-pertemuan hingga berlanjut menyusun konsep bahwa Grha Keris harus diisi, dengan materi-materi edukasi,” ungkap Alex, Senin (16/10/2023).
Dikatakan, pasalnya di Jogja sudah banyak sekali kegiatan ekonomi industri kreatif dalam bidang perkerisan. Sedangkan yang belum terisi adalah ruang edukasi budaya keris. Maka kami bertujuh mencoba merumuskan untuk mengisi Grha Keris dalam edukasi budaya keris, yang hari ini kami beri nama soft launching sebab belum seratus persen, kami masih terus berproses.
“Idealnya keris yang dipamerkan pun adalah milik dari pemerintah dalam hal ini bisa bekerja sama dengan musium. Sehingga bisa menjadikan kegiatan pameran yang permanen, dengan materi bisa diganti setiap bulannya,” harap Alex.
Dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Rully Andriadi, SS selaku Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya mengutip pesan Gubernur DIY, bahwa pada tanggal 22 Agustus 2022 saat peresmian Grha Keris ini Ngarsodalem berpesan Grha Keris Yogyakarta penting untuk tempat dialog dalam membangun peradapan dan etos kerja masa depan.
“Kenapa kemudian kami dari pemerintah daerah terus berkomitmen terkait pelestarian perkerisan, yang hari ini luar biasa dalam prosesnya setelah tahun lalu diresmikan, Dinas Kebudayaan lantas berpikikir bahwa Grha Keris ini harus dikelola, kemudian dalam pengelolaannya dibentuklah Sekretaris bersama (Sekber) yang isinya merupakan perwakilan komunitas-komunitas keris yang ada di DIY,” beber Rully.
Pihaknya berharap bagi yang tinggal di sekitar Grha Keris dapat mendukung dan memanfaatkan sebagai ruang-ruang edukasi, khususnya perkerisan. Sehingga ke depan yang tersaji bisa kita terus tingkatkan. Juga mengapresiasi kerja panitia yang sudah bekerja keras untuk menyajikan pameran ini menuju edukasi keris Nusantara, yang coba dibangun agar proses-proses edukasi pada generasi muda teruma berkaitan dengan keris yang sudah ditetapkan UNESCO pada tahun 2005, sebagai warisan tak benda dunia juda dapat lestari.
“Tentunya ini butuh dukungan juga dari teman-teman OPD lainnya, diantaranya Dinas Pendidikan terkait pengenalan keris pada generasi muda, Disperindag proses pengembangan ekonomi kreatif keris kedepan seperti apa juga dari Dinas Pariwisata, dan lain sebagainya. Pelestarian keris tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Kebudayaan bersama teman-teman komunitas keris saja,” tandas Rully.
Dalam kesempatan tersebut Lurah Panembahan RM. Murti Buntoro, SH, MIP selaku pengampu wilayah Grha Keris berpada kepada bernasnews mengungkapkan, bahwa dengan dibukanya Pameran Keris dan Edukasi Budaya Keris Yogyakarta ini akan lebih memaknai bahwa keris yang semula menjadi benda upacara adat akhirnya menjadi simbol budaya yang bisa menunjukkan karakter dan integritas berbangsa.
“Kami berterima kasih kepada Kundha Kabudayan DIY yang telah merenovasi sekaligus menggunakan bangunan cagar budaya di Kelurahan Panembahan sebagai kegiatan budaya. Sehingga hal ini menjadikan kami semakin optimis dalam menggali potensi-potensi budaya yang ada di wilayah Kelurahan Panembahan,” ujar RM. Murti.
Selain dihadiri oleh beberapa perwakilan komunitas keris yang ada di Jogja, acara pembukaan Pameran Keris dan Edukasi Budaya Keris Yogyakarta, dengan tajuk ‘Menuju Ruang Edukasi Budaya Keris Nusantara’ dihadiri oleh perwakilan Disdikpora DIY, Disperindag DIY, Dinas Pariwisata DIY, Perwakilan Kraton Jogja dan Kadipaten Pakualaman, perwakilan Dinas Kebudayaan Kota/ Kabupaten se-DIY, Kapolsek Kraton, Ndanramil Kraton, Lurah Penembahan, LPMK Panembahan, Pokdarwis Panembahan Gumregah, Ketua Kampung dan tokoh kampung setempat. (ted)