bernasnews – Putri mendiang Presiden Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid ikut geram atas adanya penganiayaan yang dilakukan oleh Gregorius Ronald Tannur yang menyebabkan kekasihnya, Dini Sera Afrianti tewas di Surabaya pada awal Oktober 2023.
Apalagi Gregorius Ronald Tannur merupakan anak dari anggota DPR RI, Edward Tannur, yang juga politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang didirikan Gus Dur.
Peristiwa memilukan itu mendapatkan respon dari Yenny yang mengutuk tindak penganiayaan yang dilakukan orang dari keluarga yang memiliki kekuasaan.
Ia bahkan meminta agar aparat penegak hukum bisa memberikan hukuman yang tegas terhadap kasus tersebut.
“Saya tidak mengerti, kok masih ada kejadian penganiayaan seperti itu, apalagi dilakukan oleh keluarga dari orang yang punya kuasa,” kata Yenny Wahid di sela menghadiri Maulid Nabi Muhammad di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, Minggu (8/10/2023), malam.
Yenny pun turut mendesak kasus kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa itu diproses hukum secara tegas tanpa pandang bulu dari latar belakang keluarga pelaku.
“Kami tak ingin ada kasus seperti ini lagi, aparat penegak hukum harus bisa menindak dan menghukum berat pelaku,” ujar dia.
“Ini penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal, saya rasa harus ada hukumannya harus lebih berat lagi,” imbuhnya.
Agar kasus serupa tak lagi terulang, maka aparat penegak hukum harus tegas dalam menanganinya. Aparat penegak hukum, lanjut Yenny, harus berani menjatuhi hukuman berat kepada pelaku.
“Jangan lagi terjadi kasus-kasus seperti ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Gregorius Ronald Tannur telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya kekasihnya Dini Sera Afrianti alias Andini di Blackhole KTV Surabaya. Penganiayaan tersebut diketahui berawal dari cek cok keduanya. (lan)