Aktivitas Organisasi Ekstra Kampus Bukan Hambatan untuk Sukses

Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi Fisipol UWM, Selasa (12/9/2023). Foto: Istimewa.

bernasnews — Menjadi aktivis organisasi ekstra kampus merupakan pilihan strategis bagi mahasiswa untuk mendapatkan ketrampilan teknis lunak (soft skill). Pilihan untuk menyibukkan diri dalam kegiatan ekstra kampus tersebut bisa berjalan seiring dengan kegiatan akademik apabila mahasiswa memiliki manajemen perencanaan  kegiatan yang baik.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Widya Mataram (Fisipol UWM), Dr As Martadani Noor, MA mengemukakan, bahwa mahasiswa jangan membenturkan kegiatan ekstra kampus dan kegiatan akademik. Juga dibuat sebagai alasan integrasi dua kegiatan menjadi penghalang mencapai sukses kuliah.

“Banyak aktivis kampus di berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi orang sukses karena mereka mendapatkan pengalaman ketrampilan halus sekaligus mendapat ilmu pengetahuan melalui proses perkuliahan,” ujar Martadani saat melantik Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi Fisipol UWM, Selasa (12/9/2023).

Mengapa aktivis kampus bisa sukses, imbuh Martadani menjelaskan,  kuncinya bagaimana mengatur waktu berorganisasi dan kegiatan kuliah. Kedua kegiatan di ranah berbeda itu bisa berjalan seiring, tidak saling benturan selama mahasiswa yang memilih menjadi aktivis memiliki perencanaan dan penjadwalan manajemen waktu. “Jadi, mahasiswa bisa sukses sebagai aktivis dan kuliahnya bila memiliki perencanaan baik,” ungkap dia.

Pengurus HMJ yang dilantik untuk masa kerja satu tahun ke depan (September 2023 – September 2024) dari Jurusan Administrasi Publik sebagai berikut, sebagai ketua Ananda Fikri Sulistyo, sekretaris Diajeng Sekar Baiti Jannata Firdaus, bendahara Anggita Sita Juniellen.

Kemudian Pengurus HMJ Ilmu Komunikasi sebagai ketua Rebaudhy Mahardika Pamungkas, sekretaris Kukuh Rahmat Priono, Bendahara Vira Fathihatun Najah. Turut dilantik wakil ketua, sekretaris, bendahara dan ketua divisi hubungan masyarakat, sumber daya manusia, minat bakat, dan kajian strategis.

Pengurus MHJ Sosiologi tidak ikut dilantik karena masa kepengurusan 2022-2023 masih belum selesai. Kemudian Senat Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat fakultas juga dalam proses pembentukan. Target Dekan Fisipol UWM, BEM fakultas bisa dibentuk paling lambat satu bulan ke depan (Oktober 2023).

Menurut Martadani, pengurus HMJ layaknya badan legislative sekaligus eksekutif, harus menyerap aspirasi para mahasiswa di jurusan atau program studi masing-masing dan melaksanakan aspirasi mahasiswa yang lolos menjadi program kerja. “Pengurus harus menyerap dan menyalurkan aspirasi para mahasiswa di program studi masing-masing. Itu tugas pengurus himpunan di tingkat program studi.” kata dia.

Pembelajaran menjadi legislative sekaligus eksekutif bagi mahasiswa jurusan layaknya proses karya memuat tembikar. Awalnya tanah sebagai bahan dasar hanya onggokan barang warna coklat. Ketika diolah, diproses, dibentuk atau produksi akan menghasilkan tembikar yang indah dan fungsional.

“Aktivis mahasiswa himpunan dalam mencari bahan materi kerja, proses perencanaan kerja,dan melaksanakan layaknya proses produksi. Apabila terencana dan dilaksanakan secara baik, hasilnya sangat baik,dan bernilai tinggi,” tandas Martadani. (*/  nun)